PVF Ke-9 Resmi Ditutup, Dalam Enam Hari Pendapatan Desa Penglipuran Tembus Rp 1,7 Miliar 

  • 15 Desember 2022
  • 20:55 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 2029 Pengunjung
Suasana saat penutupan PVF Ke-9 tahun 2022 yang dipusatkan di Wantilan Desa Penglipuran oleh Wabup Wayan Diar. SD/Ist

Bangli, suaradewata.com - Sesuai jadwal yang telah ditetapkan perhelatan Penglipuran Village Festival ke-IX tahun 2022 yang berlangsung selama enam hari secara resmi ditutup  oleh Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar, Rabu (14/12/2022) malam. Penutupan yang dipusatkan di Wantilan Desa Penglipuran ini dihadiri oleh Camat Bangli, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangli, Disdikpora Kabupaten Bangli, para pemenang lomba serta masyarakat setempat.

Kelian Desa Adat Penglipuran I Wayan Budiarta dalam laporannya menyampaikan, pelaksanaan PVF telah berjalan sesuai harapan. "Kami dari pihak panitia mengucapkan terima kasih atas partisipasi dari Pemerintah Daerah yang sudah turut serta membantu acara yang kami laksanakan," ujarnya.

Disebutkan, dalam pelaksanaan festival yang berlangsung selama enam hari, terjadi peningkatkan kunjungan wisatawan kurang lebih 3.500 orang  per hari yang terdiri dari tamu asing dan tamu lokal. "Dengan adanya festival ini menjadikan pemasukan wisata kami lebih meningkat, kita bisa menghasilkan pemasukan sebesar Rp 1.727.390.000 selama 6 hari pelaksanaan acara," ungkapnya. 

Festival tahun ini melibatkan 1.500 seniman dan didukung juga oleh 10 komunitas yang ikut memeriahkan festival ini. Pelaksanaan festival tahun ini menghabiskan biaya sebesar Rp 613.098.800 juta. "Desa penglipuran merupakan salah satu desa yang melestarikan adat dan budaya yang sudah turun temurun dari leluhur kami yang terdiri dari Melestarikan hutan bambu, melestarikan bangunan tradisional seperti angkul-angkul atau pintu masuk rumah pekarangan, dapur, bale saka enam yang menjadi ikon di desa penglipuran," ujarnya. 

Sementara Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar dalam sambutannya mengatakan festival pengelipuran sudah berjalan selama sembilan kali dan astungkara selalu berjalan dengan baik. "Waktu demi waktu penyelenggaraan festival sudah semakin baik. Hal ini, tentunya menjadi harapan kita semua akan mampu memberikan dampak positif kepada lingkungan pariwisata sekitar dan juga masyarakat desa adat penglipuran itu sendiri," ujarnya.

Selain itu, Wabup Wayan Diar juga menyatakan Penglipuran Village Festival IX yang sudah sukses terselenggara diharapkan akan menjadi titik balik pemulihan pariwisata pasca pandemi covid-19, sebagai ajang promosi pariwisata Bali dan Bangli pada khususnya. "Tema yang diusung yakni Resurrect the spirit of environmental conservation yang bermakna membangkitkan semangat pelestarian lingkungan. Tentu sangat relevan dengan trend perkembangan pariwisata pasca pandemi yang lebih mengutamakan aspek kesehatan dan kelestarian lingkungan guna mewujudkan pariwisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Terlebih desa wisata pengelipuran telah menjadi salah satu tujuan wisata favorit para wisatawan dengan berbagai predikat penghargaan nasional dan internasional yang telah diraih," ungkapnya.ard/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER