Ketua Komisi III DPRD Badung Ngupah Barong Bangkung di Pasar Senggol Beringkit

  • 14 Agustus 2022
  • 22:05 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 1871 Pengunjung
Ketua Komisi III DPRD Badung hadir di Pasar Senggol Beringkit Mengwi Badung. ang/sd

Badung, suaradewata.com - Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung, Wayan Sandra hadir di Pasar Senggol Beringkit Mengwi Badung, Minggu malam, (14/08/2022). Kehadiran dirinya ke Pasar Senggol Beringkit untuk melihat secara langsung inovasi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana (MGS) pasca pasar sapi ditutup. 

Dalam kesempatan tersebut, Wayan Sandra pun menyempatkan diri untuk ngupah Barong Bangkung yang tampil di Pasar Senggol Beringkit. Wayan Sandra mengatakan, setelah mendengar adanya Pasar Senggol Beringkit pasca ditutupnya pasar sapi karena adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dirinya pun langsung hadir ke Pasar Senggol Beringkit untuk melihat inovasi yang dilakukan oleh pihak Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar MGS. Kata ia, dirinya melihat ada ide yang positif dalam pelaksanaan Pasar Senggol Beringkit tersebut. 

"Saya mendengar bahwa disini ada pasar senggol. Sebentar ada joged ada barong, ya menjadi hiburan menarik bagi masyarakat disini dan sekitarnya," kata Wayan Sandra. 

Wayan Sandra pun menuturkan, jika hal ini (joged dan barong) bisa berlangsung dengan baik, akan menjadi hiburan gratis kepada masyarakat. Tidak hanya itu, juga ada nafkah bagi seniman barong dan seniman joged. "Saya melihat tadi ada mewarnai lukisan. Tadi saya tanyakan kepada pemiliknya ya cukup lumayan. Malam Minggu sampai 50 lukisan yang dilukis oleh anak anak dengan biaya Rp 15.000 untuk satu lukisan," tuturnya.

Selain hadir untuk melihat inovasi Pasar Senggol Beringkit, Wayan Sandra juga ingin mengetahui dampak dari pada ditutupnya pasar sapi oleh Pemerintah dengan batas waktu yang tidak ditentukan. Apalagi berita saat ini masih simpang siur dan informasinya akan dibuka setelah G20 sekitar 5 bulan. Justru tidak ada pergerakan apa-apa di Pasar Beringkit, sehingga Pemerintah harus mengambil sikap yang tegas. Dan juga, jika jual beli sapi tidak bisa di Pasar Beringkit, yang ditakutkan akan adanya jual beli selundupan.

"Ini perlu kita telusuri dulu. Berapa sih jual beli sapi yang terjadi di Beringkit dalam sebulan. Berapa kerugian perbulan ya termasuk nanti bagaimana kalau sapi saya dengar sampai 400 juta perbulan. Bagaimana gaji pegawai karyawan kan itu dampaknya. Kalau ini tidak ada kejelasan, dampaknya sangat luas. Kalau sapi tidak dijual dalam 5 bulan juga merugikan petani peternak perekonomian tidak berjalan," ujarnya.

Terkait hal itu, Wayan Sandra akan mengambil langkah cepat, yakni akan memanggil semua pihak bagaimana sebenarnya penutupan ini. Siapa yang menutup dan kita juga akan meminta direktur PD Pasar dengan pengawas untuk menghadap kepada Bupati Badung. Guna bersama-sama mencari solusi mengenai penutupan Pasar Sapi di Pasar Beringkit.

"Kita akan undang nanti PD Pasar termasuk Badan Pengawas termasuk Dinas Perternakan apa sih yang terjadi dengan penutupan ini, sampai kapan penutupan ini terjadi," pungkasnya. ang/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER