Tuduhan Pemimpin Bercanda dalam Menangani Virus Corona Tidak Benar

  • 26 Maret 2020
  • 12:55 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 2117 Pengunjung
google

Oleh : Tiara Milleniova

Opini, suaradewata.com - Tuduhan sejumlah pihak bahwa Pemerintah Pusat bercanda atau main-main dalam merespon Virus Corona tidak benar. Pasalnya, berbagai upaya telah dilaksanakan guna membendung laju Virus Corona yang menjadi pemicu krisis kesehatan global saat ini.

Keramaian netizen di dunia maya sempat terbaca beberapa waktu lalu. Komentar-komentar atau tuduhan miring mereka yang terkesan menyudutkan pemerintah ini masuk dalam kategori bullying. Padahal, biasanya bullying banyak ditemukan pada orang-orang yang tak mampu membela diri, merasa berbeda dari orang lain hingga minder. Namun, faktanya bullying bisa mengenai siapapun, tak terkecuali aparatur pemerintahan.

Yang unik, ketika mereka mengomentari pemerintahan pasti dikasih embel-embel "rakyat". Padahal, kalau dilihat sih, kayak "dendam" pribadi. Ya, mereka ngoceh seolah mereka itu pahlawan rakyat. Seenaknya melayangakan aneka tuduhan yang belum tentu benar adanya. Termasuk, mencari dukungan di dunia maya, untuk menggeruduk pemerintahan.

Sebagai manusia hal ihwal memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada baiknya pula mengecek secara lebih detail atas apa yang akan diomongkan dimuka publik. Jangan sampai hal-hal semacam ini malah justru menjadi bumerang bagi diri sendiri.

Sebelumnya, banyak sekali tuduhan yang ditujukan oleh masyarakat terkait kelakar yang aparatur negara hadirkan kala Corona tengah melanda. Ada beberapa tudingan seperti Menkes yang bercanda ketika berkomentar terkait virus Corona, Ada pula Menteri koordinator bidang kemaritiman yang seolah menyepelekan berkenaan dengan virus yang mematikan ribuan orang tersebut.

Jika ditilik dari sisi psikologis, coba bicara dari hati ke hati. Tanyakan saja, gimana perasaan mereka (pejabat negara) yang kudu ngurusin orang se-Indonesia Raya? Panik ga? Atau tanyakan sama Pak Jokowi yang akhir-akhir ini terus dipojokin, dituding ini-itu, ga becus, ga tanggap dan sederet tuduhan lain. Memang mudah, mengurus orang berjuta-juta yang tentunya memiliki pemikiran berbeda-beda? Kemungkinan candaan ini hanyalah luapan ekspresi agar tak membuat publik merasa panik. Jika mereka melakukan hal tersebut jangan lantas dikaitkan ga peduli dan abai sama antisispasi Corona, dong! Mari berpikir secara logis dan rasional.

Upaya-upaya mereka yang sudah segunung, apakah mendapat apresiasi? Jarang lho! Mereka-mereka ini dipuji karena kinerjanya. Kebanyakan masyarakat akan bilang “itu kan kewajiban mereka”. Namun, berbeda jika mereka melakukan sedikit kesalahan kecil, kemudian rakyat se- Indonesia memghujat. Aduh.. jangan lebay! Lha kecuali kelakar mereka ini diikuti oleh sikap tak peduli, dan mengabaikan masyarakat, Silakan berkomentar.

Pemerintah yang hingga kini masih terus berkutat pada satu masalah yang memporak-porandakan keadaan negara, bernama Corona masih harus dibikin pusing dengan aneka hujatan yang melayang pada mereka. Bukan membela, hanya sewajarnya saja. Kebanyakan orang bakalan men-judge orang lain kayak yang dia pikir. Padahal tak semua hal selalu terlihat diawalnya. Banyak kan, orang-orang yang terkesan guyon ternyata berkontribusi besar pada pembangunan. Banyak prestasi, hingga membuat bangga. Intinya selalu ambil sisi positif.

Jika tuduhan bahwa pemerintah hanya bercanda menghadapi COVID-19 karena sempat berkelakar terkait virus tersebut tentunya tidaklah benar. Kita bisa lihat,  sinergitas pemimpin antar wilayah yang meliputi gubernur, bupati, hingga RT dan RW bekerja sama menanggulangi Virus Corona yang tengah mewabah dengan mensosialisasikan arahan presiden juga aparatur negara.

Untuk langkah awal sebut saja, pembatasan pintu masuk melalui sejumlah transportasi telah diperketat. Pemberhentian sementara ekspor-impor, pembagian masker, hingga pengoptimalan Faskes guna menangani kemungkinan virus Corona yang telah masuk. Cek beberapa kebijakan pemerintah yang optimal dalam menangani kasus pandemi global ini. Agar tahu bagaimana perkembangan terkini negeri. Bahkan, pihak WHO sendiri ikut memuji kesiapan pemerintah RI dalam melawan pandemi tersebut.

Sebetulnya wabah ini dapat dicegah jika ada kontribusi dari publik. Yang wajib mentaati anjuran dan peraturan pemerintah. Tapi, yang namanya orang banyak, tahu kan? Ada yang nurut, ada yang ngeyel. Bayangin aja, memerintah jutaan orang dengan model aneka rupa. Pantas bikin pemerintah "mumet" juga. Nah,  Yang model ngeyel-ngeyel gini, ketika kena barulah dia koar-koar kalau pemerintah ga becus menangani Corona. Anda waras?

Marilah berkomentar secara sehat dan ga berlebihan. Kini, Indonesia tengah darurat Corona. Tak usahlah menyebarkan berita-berita yang menyesatkan, fokus saja dukung pemerintah untuk melawan wabah yang sudah mencapai 600-an kasus ini. Capek-lah, setiap hari mencaci dan menghujat. Stop! Ayo, mulai dari sekarang sebar konten-konten berperikemanusiaan, yang baik juga bermanfaat. Saatnya bersatu padu menghadapi pandemi global ini. Agar Indonesia mampu survive dan kembali seperti dulu lagi.

* Penulis adalah warganet, tinggal di Karawang


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER