Datang dari Umroh Diisolasi di RSU Negara

  • 12 Maret 2020
  • 21:10 WITA
  • Jembrana
  • Dibaca: 1655 Pengunjung
suaradewata

Jembrana, suaradewata.com-Seorang perempuan berumur 62 tahun yang baru saja datang dari umroh kini dalam pengawasan di ruang Isolasi RSU Negara sejak Rabu (11/3) sekitar pukul 22.00 wita. Lantaran diduga positif corona (Covid 19). 

Dari informasi yang dihimpun, sebelum pasien ini dirujuk ke RSU Negara awalnya dirawat disalah satu RS Swasta di jembrana. Sebelum pasien ini dirawat konon mengikuti perjalanan umroh, yakni berangkat dari tanggal 27 Februari 2020, dan kembali pada Senin (9/3).  Sebelum kembali dari umroh, pasien ini juga sempat transit ke Singapura pada Minggu (8/3). “Saat sampai di jembrana pasien ini langsung diperiksakan ke RS Swasta di Jembrana pada Selasa (10/3). Dari hasil pemeriksaan, pasien memiliki riwayat perjalanan ke Luar Negeri, sehingga sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pencegahan corona, pada pasien ini memenuhi kriteria sebagai pasien dalam pengawasan,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Medis RSU Negara, dr I Gede Ambara Putra dalam keterangan pers di ruang pertemuan RSU Negara. Kamis (11/3). 

Dirawatnya diruang isolasi RSU Negara pasien ini lantaran sejumlah RS rujukan sudah penuh dan juga ada yang belum siap. Sehingga, dalam kordinasi dengan Dinas Kesehatan Bali diputuskan isolasi ke RSU Negara pada Rabu (11/3) sekitar pukul 22.00 Wita. “Namun dalam memberikan pelayanan atau pemeriksaan terhadap pasien ini diwajibkan mewajibkan menggunakan alat pelindungan diri (APD),” jelasnya. 

Setelah menjalani pengawasan dan penanganan, pasien ini sebelumnya mengalami keluhan demam, batuk pilek, dan sesak. Namun saat ini sudah membaik tapi belum bisa dipastikan apakah pasien ini positif ataukah negatif virus corona (Covid 19). Karena untuk menentukanya Covid 19 ini ada masa infeksinya selama 14 hari. “Kita saat ini lakukan pemantauan dan penanganan secara maksimal,” ungkapnya.

Meskipun kondisi pasien ini sudah membaik, namun pihak RSU Negara akan segera melakukan kordinasi dengan RS rujukan untuk pemeriksaan laboratorium dengan mengambil sampel swab (air liur) pasien yang harus dilakukan petugas ahli dan menggunakan peralatan khusus. “Ini dilakukan untuk memastikan pasien ini positif atau tidak. Namun rencananya kita akan mendatangkan petugas ahli ataupun alat dari RS rujukan sehingga kami terus koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten dan Provinsi untuk bisa memfasilitasi dari Rumah Sakit rujukan ataupun lab daerah untuk melakukan pengambilan swab. Yang jelas saat ini status pasien ini masih dalam pengawasan, karena menunjukan gejala klinis dari gejala-gejala terjangkit Covid 19 ditambah ada riwayat ke Luar Negeri. Jadi kita awasi dengan SOP yang ada,” pungkasnya. dep/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER