Kunjungan Wisatawan ke Buleleng Turun Drastis Akibat Virus Corona, Hotel Mulai Banting Harga

  • 04 Maret 2020
  • 20:20 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1875 Pengunjung
google

Buleleng, suaradewata.com - Tingkat kunjungan wisata ke Buleleng pada Februari ini mengalami penurunan drastis. Kondisi ini tidak lepas dari dampak isu corona. Penurunannya hampir mencapai 40 persen pada Februari 2020 ini. Bukan itu saja, juga telah terjadi pembatalan pemesanan sekitar 1.600 kamar hotel dan villa yang ada di Buleleng.

Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata (Dispar) Buleleng, Gede Gunawan mengatakan, pada bulan Januari 2020 ada peningkatan kunjungan wisatawan sebesar 1,8 persen dari 60.612 pada lalu menjadi 61.736 pada tahun ini. Terkait adanya pembatalan pemesanan kamar hotel yang sebanyak 1.600 kamar itu diambil dari sampel 10 hotel besar yang ada di Buleleng.

Atas kondisi ini, pihaknya kini sudah mengambil langkah-langkah sesuai dengan hasil koordinasi. "Bulan Februari ini ada penurunan sekitar 39,4 persen dari 71.517 menjadi 43.281," kata Gunawan, Rabu (4/3/2020) siang.

Salah seorang pelaku wisata, Ida Bagus Puja Erawan, membenarkan adanya ribuan pembatalan pesanan kamar di hotel dan villa di Buleleng. "Untuk yang cancel ada akibat adanya virus corona. Kami harap virus ini cepat berlalu," ucap Puja Erawan, salah satu owner hotel yang ada di wilayah Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak.

Kini Puja Erawan berharap, akan ada perubahan tingkat kunjungan wisatawan terutama memasuki bulan Mei dan Juni nanti. "Mudah-mudahan bulan Mei dan Juni yang merupakan bulan-bulan high season kembali normal," harap Puja Erawan.

Sementara melihat turunnya tingkat kunjungan wisatawan ini membuat para pemilik dan pengelola hotel yang ada di Buleleng kini mulai banting harga sewa kamar, hingga mencapai kisaran diskon sebesar 50 persen.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Buleleng, Dewa Ketut Suardipa menegaskan, penurunan harga sewa kamar hotel ini sudah disepakati para pemilik dan pengelola hotel yang ada. "Mereka memberi diskon 30 persen sampai 50 persen kepada pengunjung atau wisatawan, tetap kemewahan fasilitas," jelas Suardipa.

Cara ini diharapkan bisa menarik para wisatawan agar kembali berlibur ke Buleleng. "Tarif itu sudah berlaku per hari ini, besarannya disesuaikan masing-masing pengelola. Jika ada hotel atau penginapan yang tidak masuk sebagai anggota PHRI, silakan mengikuti cara kami," tandas Suardipa. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER