Disayangkan Banyak Atlit Berprestasi Hijrah Ke Luar Bangli, Begini Harapan Ketua IPSI Bangli....

  • 24 Februari 2020
  • 18:35 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 1767 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Bangli, I Dewa Gede Suamba Adnyana meminta asset kolam Sagening di Kelurahan Kawan, yang selama ini kumuh akibat mangkrak sejak puluhan tahun agar bisa dimanfaatkan kembali.  Suamba Adnyana yang juga Anggota DPRD Bangli ini, beharap lokasi lahan tersebut dijadikan sebagai Padepokan, pusat pelatihan untuk para atlit khususnya Pencak Silat. “Daripada dibiarkan kumuh dan tak terawat selama puluhan tahun. Harapan kami dari IPSI Bangli agar lahan tersebut bisa difasilitasi dan diberikan oleh Pemkab untuk bisa membangun Padepokan sebagai tempat latihan atlit pencak silat,” tegas Suamba Adnyana Senin (24/2/2020).

Tindak lanjut dari itu, pihaknya mengaku akan mencoba bicara dengan Pemkab, terkait asset dan sarana yang bisa diberikan untuk kemajuan dunia olahraga di Bangli tersebut. Menurut Politisi asal desa Abuan, Susut ini, gagasannya tersebut dikemukakannya mengingat selama ini di Kabupaten Bangli belum ada fasilitas yang diberikan dari Pemkab untuk pusat pelatihan atlit Pencak Silat yang notabene sebagai Cabor terbanyak atlitnya di Bali menyumbang emas baik tingkat propinsi, nasional hingga internasional. “Kalau itu, bisa dijadikan sebagai Padepokan akan sangat bagus sekali. Selain karena tempatnya dikedalaman, kedepan bisa dipakai sebagai destinasi wisata dengan alamnya yang masih natural disana dan dekat sungai,”jelasnya. Terlebih, untuk mempertahankan kolam renang tersebut diakui, sudah tidak representative karena terlalu dalam dan luasnya yang tidak memadai. Selain sebagai pusat pelatihan pencak silat, menurut dia, jika lahan asset tersebut masih memungkinan juga bisa dipergunakan untuk tempat latihan cabor lain, seperti Perbakin.

Sementara terkait upaya penjaringan atlit, disampaikan Ketua IPSI yang menaungi Bhakti Negara dan Prisai Diri di Kabupaten Bangli ini, saat ini sedang berlangsung Bhakti Negara Cup ke-9 di GOR SMAN 1 Susut hingga besok, Selasa (25/2). Dalam proses penjaringan tersebut, melibatkan semua anggota Bhakti Negara seluruh Bangli sebanyak 300-an peserta yang bakal diadu. “Bhakti Negara kita sejatinya paling banyak punya atlit dan paling banyak yang meraih Emas baik ditingkat Propinsi, Nasional maupun Seagames, internasional. Cuma sayangnya, dengan kondisi keuangan kabupaten yang seperti ini, kita tidak bisa memberikan kesejahteraan sesuai yang diharapkan atlit,” jelasnya.

Dampaknya, kata Suamba Adnyana, sebagian besar atlit Bangli yang berprestasi terpaksa hijrah ke Kabupaten lain seperti Badung dan Denpasar. “Yang hijrah, tidak hanya yang dari Bhakti Negara saja dan mereka justru banyak memberikan prestasi di Kabupaten lain karena mendapat perhatian lebih. Bahkan di Badung, ada yang dijanjikan diangkat sebagai tenaga kontrak hingga ASN. Karena itu, harapan kami selaku wakil rakyat kedepan bagaimana kita bisa mempertahankan atlit-atlit dari putra daerah agar berjuang untuk keharuman daerah sendiri,” ujarnya. Maka dari itu Pemkab Bangli, lanjut dia, harus siap terkait pemberian kesejahteraan atlit, termasuk sarana dan prasarananya.

Sebab, menurut dia, atlit yang hijrah ke luar Bangli sangat banyak. Bahkan disebutkan, jumlahnya mencapai setengah dari keanggotaan Bhakti Negara saat ini sebanyak 300-an. “Penyebab banyaknya atlit yang hijrah ini, secara umum karena belum ada niat dari para stakeholder terkait, dalam hal ini Pemkab dan KONI untuk bisa memajukan dan mempertahankan atlit-atlit berprestasi kita ini,” tegasnya. Sementara pihaknya sendiri, juga mengaku dilematis antara mempertahankan atlit tersebut dengan kondisi Bangli yang begini atau memberikan peluang untuk kemajuan prestasinya.  

Buktinya, untuk kegiatan Bhakti Negara Cup ini lanjut Suamba Adnyana, mereka harus melakukan penggalian dana sendiri. “Maaf harus saya bilang, sejauh ini sama sekali tidak ada back up anggaran dari KONI atau Pemkab. Untuk anggaran pembinaan memang ada. Hanya saja, perlu ditingkatkan terkait nafkah para pelatih dan atlit. Pemkab Bangli perlu perhatikan sarana dan prasarana juga. Yang ada, justru milik pribadi pelatihnya yang sangat niat memajukan olahraga Bangli,” ungkapnya. Karena itu, dipertegas kembali harapannya, agar asset kolam renang Seganing yang mangkrak agar dimaksimalkan dan dimanfaatkan kembali. “Melihat sekarang Bhakti Negara gradenya tertinggi, karena sebagai penyumbang emas disetiap kegiatan paling besar. Aset kolam renang Sagening kita harapkan bisa dijadikan Padepokan, untuk pusat pelatihan pencak silat di Bangli” pungkasnya.ard/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER