Semarak Festival Kuliner Bali Hut PDIP di Bangli, Libatkan STT Hingga Pelajar

  • 23 Februari 2020
  • 19:20 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 1553 Pengunjung
suaradewata

Bangli,suaradewata.com – Pelaksanaan Festival Kuliner Bali yang digelar DPC PDIP Kabupaten Bangli serangkain Hut PDIP ke-47 berlangsung semarak, Minggu (23/2/2020) di Lapangan Kilobar, Desa Tamanbali, Bangli. Berbeda dengan pelaksanaan festival kuliner biasanya di kabupaten Bangli, kali ini proses dan penyajiannya langsung dilakukan dari nol di lokasi.  Festival kuliner dibuka langsung oleh Ketua DPC PDIP Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta yang juga Wakil Bupati Bangli dengan melibatkan 15 kelompok peserta dari Sekeha Teruna-Teruni (STT) se-Bangli, Komunitas dan Pelajar. Selain itu untuk penilaiannya, tak segan-segan DPC PDIP Bangli mendatangkan lima juri professional dari Indonesia Chef Association (ICA).

Festival Kuliner Bali ini, mengusung tema “Solid Bergerak Wujudkan Indonesia  Negara Industri Berbasis Riset dan Inovasi Nasional”. Hadir juga saat itu, Ketua DPRD Bangli, I Wayan Diar, beserta seluruh anggota Fraksi PDIP DPRD Bangli, Kader PDIP Bangli yang duduk di DPRD Propinsi Bali dan ratusan simpatisan PDIP Bangli dan masyarakat setempat. Sebab, pada kesempatan itu, juga dilangsungkan kegiatan bakti sosial berupa pengobatan gratis.

Ketua DPC PDIP Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta menegaskan pelaksanaan Festival Kuliner Bali sejatinya serentak digelar diseluruh Bali. Sebagai bukti keseriusan jajaran DPC PDIP Bangli melaksanaan kegiatan ini, kata Sedana Arta, kuliner khas Bali yang dibuat peserta, langsung diresepkan secara detail dan divideokan juga sebagai laporkan ke Jakarta sehingga menjadi resep nusantara. “Kekayaan resep kuliner yang kita miliki, kita harapkan generasi muda tertarik untuk menekuninya. Harapan kita, produk yang dihasilkan ini bisa diterima banyak kalangan ditengah menjamurnya fast food dan masakan-masakan dari luar,” jelasnya.

Dengan Festival Kuliner ini, lanjut Sedana Arta, kaum milenial Bangli bisa mengenal lebih jauh lagi bahwa kekayaan makanan kita, resepnya luar biasa dan tidak kalah dengan makanan-makanan luar negeri, baik dari sisi kandungan protein maupun higienisnya. “Ajang ini, juga kita harapkan bisa meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap produk lokal akan tumbuh dan potensi disini bisa menjadi wisata kuliner. Dengan demikian, tamu yang datang ke Bali juga bisa mencari masakan Bali,” ungkapnya.

Selain itu, Wabup Bangli yang kini tengah menunggu rekomendasi dari DPP PDIP sebagai Calon Bupati Bangli ini, pelaksanaan festival kuliner juga masuk dalam salah satu  ajaran Tri Sakti Bung Karno. Termasuk misi Gubernur, agar Bali bisa berdikari dibidang ekonomi sehingga bisa meningaktkan UMKM di Kabupaten Bangli pada khusunya. “Sumber daya alam dan potensi yang kita miliki harus kita kembangkan untuk kesejahteraan kita semua,” tegasnya. Oleh karena itu, dipastikan, festival serupa akan kontinyu dilakukan. “Saya harus akui, ini lomba kuliner terbesar di Bangli. Sebab, selama ini biasanya hanya lomba penyajian sebenarnya. Makanan sudah dibawa dari rumah, baru disajikan. Tapi ini, betul-betul dari bahan mentah dan sampai jadi diberikan waktu tiga jam. Oleh karena itu, kita harapkan kedepan pelaksanaannya bisa kontinyu dilakukan di Lapangan Kapten Mudita. Tentunya dengan melibatkan peserta lebih banyak lagi, mulai dari restaurant yang ada dan chief-chief yang terkenal, termasuk pemula-pemula kita rekrut sebagai upaya pelestarian resep masakan warisan budaya Bali,” tandasnya.

Sementara itu Koordinator Festival Kuliner Bali, Gusti Komang Bagus Triana Putra didampingi Ketut Suastika dan Dewa Suamba Negara menambahkan kegiatan ini pada intinya untuk memperkokoh, memperkenalkan dan memelihara makanan kuliner asli Bangli supaya lebih terkenal di Bali hingga luar Bali. “PDIP mempunyai tekad selalu berpihak pada rakyat kecil. Salah satunya, dengan kuliner Bali ini bisa menjadi pendapatan bagi pendapatan masyarakat kecil. Untuk itu, kita harapkan dengan Festival ini, nanti bisa jadi lebih terkenal dan bisa menambah pendapatan masyarakat melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” tegasnya.

Disampaikan juga, sejatinya setelah technical meeting banyak peserta yang mendaftar, namun disepakati  hanya untuk  15 peserta saja. Sementara kreteria lomba, meliputi  jenis  olahan, menu yang disajikan, steril dari penyedap dan tanpa menggunakan plastik. Dimana, masing-masing kelompok beranggotakan 7 orang, yakni 5 orang bertugas memasak dan 2 orang lagi tugasnya menjelaskan kepada juri terkait proses pengolahan. “Masing-masing peserta diberikan waktu 3 jam untuk mengolah bahan makanannya. Olahan makanan dan minuman yang dibuat tradisional. Tidak diperkenankan membawa bahan yang sudah matang atau setengah jadi dan itu di awal sudah dicek oleh juri,” jelasnya.  

Sementara sebagai motivasi terhadap para peserta, panitia telah menyiapkan hadiah yakni untuk juara I mendapat uang sebesar Rp 5 juta, juara II Rp 3,5 juta, juara III Rp 3 juta dan harapan I  sebesar Rp 2,5 juta. Selain hadiah bagi juara, seluruh peserta lomba juga mendapat uang pembinaan masing-masing sebesar Rp 2,5 juta.ard/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER