Dicabuli Guru SD, Siswi ini Nekat Sayat Tangannya Sendiri

  • 21 Januari 2020
  • 18:40 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 1670 Pengunjung
google

Badung,suaradewata.com - Seorang Siswi SMP kelas 7 berinisial KPP nekat menyayat tangannya lantaran ketakutan dikejar-kejar oleh oknum mantan gurunya saat duduk di bangku SD.

Itu dilakukan lantaran guru yang mengajar di SD wilayah Mengwi terus menuntut untuk melakukan persetubuhan. Karena ketakutan, siswi ini melakukan aksinya di tempat saat ini bersekolah.

Ironisnya, dari pengakuannya bahwa sejak duduk di bangku kelas V SD sudah dilakukan pencabulan oleh guru yang mengajar pelajaran Olahraga. Tidak hanya itu, bahkan siswi ini mengaku tidak ingat sudah berapa kali disetubuhi hingga hilang keperawanannya.

Aksi ini terbongkar justru saat siswi ini hendak melakukan percobaan bunuh diri lantaran tidak kuat terus di teror oleh guru cabul berinisi AAKW (50).

Aksi percobaan bunuh diri itu diketahui oleh seorang guru TU di SMP. "Karena takut dicari - cari terus sama pelaku, sehingga korban ketakutan dan mengiris tangannya," kata Kasat Reskrim Polres Badung AKP Laorens R. Heselo, SH, SIk.

Lanjutnya, saat dikorek keterangan oleh guru TU SMP, korban bercerita kalau ingin bunuh diri karena takut dikejar - kejar terus sama pelaku.

"Korban sewaktu masih SD merupakan korban persetubuhan pelaku dari kelas lima sampai enam SD," ungkapnya.

Tragisnya lagi, dari keterangan korban diketahui juga ternyata ada korban lainnya berinisial TF yang kini masih duduk di bangku kelas VI di sekolah tempat predator itu mengajar.

"Intrograsi awal, korban TF dilecehkan sebanyak sembilan kali," tutur Laorens.

Diterangkan bahwa berkisar bulan Juni 2018 dimana yang diingat saat sore hari, namun hari dan tanggalnya lupa. Saat ektra kulikuler (les sekolah) olahraga Cricket. Saat itu siswa disuruh satu - satu masuk ruangan kelas dengan alasan diajari sendiri olahraga oleh pelaku.

Di dalam kelas, pelaku bukannya mengajari cara bermain, malah melakukan persetubuhan seksual terhadap korban dengan mangancam korban apabila tidak mengikuti keinginan pelaku nilai jelek pelajaran guru tersebut sampai bisa tidak naik kelas.

Untuk pelaku, saat ini sudah diamakan di Mapolres Badung dan sedang menjalani pemeriksaan. Sementara kedua korban telah menjalani visum et repertum.

"Kami masih melakukan penyelidikan dan penyidikan untuk mencari dan mengumpulkan bukti - bukti atau masih ada lagi korban lain yang belum sempat diketahui," ujarnya.mot/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER