Terkait Gay, Dewan Gelar Rapat Tentang Pariwisata di Badung, Ini Hasilnya

  • 15 Januari 2020
  • 17:00 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 1952 Pengunjung
suaradewata

Badung, suaradewata.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung gelar rapat kerja bersama dengan instansi terkait di Ruang Rapat Gozana III DPRD Badung, Rabu, (15/01/2020). Rapat kerja tersebut dilaksanakan terkait viralnya Villa yang disinyalir memasarkan wisata Gay. 

Dalam rapat tersebut terungkap bahwa permasalahan Gay / LGBT keberadaan dibeberapa di Dunia memang di akui. Namun keberadaan Gay di Bali tidak mencerminkan budaya dan adat di Bali. Tidak hanya itu, juga terungkap bahwa Gay merupakan ciptaan Tuhan dan akan muncul kontradiktif karena bersentuhan dengan Hak Asazi Manusia (HAM). Untuk itu, dalam rapat tersebut menarik kesimpulan bahwa akomodasi pariwisata harus komit mempromosikan Pariwisata Budaya di Bali. 

Wakil Ketua I DPRD Badung, I Wayan Suyasa yang memimpin rapat kerja tersebut mengatakan selaku wakil rakyat dengan adanya isu dilapangan terkait informasi tentang pertemuan wisatawan Gay di wilayah Kabupaten Badung, pihaknya selaku dewan peduli dan menyamakan persepsi kepada instansi dan institusi yang ada di Kabupaten Badung selaku penyelenggara Pemerintahan serta stake holder yang dianggap akomodasi wisatanya melaksanakan program hal tersebut (wisata Gay). Untuk itu, kita sepakat bahwa kita tidak bisa memungkiri bahwa pariwisata Bali secara umum didasari atas adat dan budaya. Dan tentunya kami harapkan kepada semua stake holder akomodasi pariwisata untuk bisa tetap membrand Pariwisata seperti yang sudah diplaningkan dari Provinsi Bali dan Kabupaten Badung Khususnya. 

"Dan kami pun juga mengganggap segala sesuatu di internal apapun Pariwisata tersebut apa yang dilakukan didalam kan itu istilahnya sifatnya pribadi, kita tidak bisa melaksankaan cross cek ke lapangan maksudnya didalam tamu itu ngapain dan lain sebagainya, kita kan tidak tahu," kata Suyasa, Rabu, (15/01/2020).

Mengenai hal tersebut, kita tidak bisa pungkuri bahwa tamu yang hadir itu ingin melakukan apa. Karena kita tidak bisa masuk ke dalam Villa dan hal itu merupakan bagian dari prilaku dari masing-masing tamu yang hadir. Bahkan ada yang negatif lain pun kita tidak ketahui. Setelah adanya viral seperti itu kita menekankan kepada managemen di masing-masing villa atau masing-masing akomodasi pariwisata tidak mewajibkan atau memberikan tamunya seperti itu kembali.

"ya mininal regulasi dari Pemerintah Kabupaten Badung agar selalu konsisten ke lapangan untuk melakukan sidak sidak sesuai fungsinya melalui camat masing masing," ujarnya. ang/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER