Sebelum Bunuh Diri, Tinggalkan Pesan Sedih ke Pacar

  • 14 Januari 2020
  • 18:45 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 4145 Pengunjung
suaradewata

Gianyar, suaradewata.com - Sungguh tidak disangka chat yang diterima oleh Ketut Sudarma (34) adalah pesan terakhir dari pacarnya Ni Ketut Erna Sukmawati (31). Tanpa alasan jelas, Erna mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar mandi kosnya, di Banjar Pengambangan, Desa Batubulan, Sukawati, Senin (13/1/2020).

Dari informasi yang didapatkan, sebelum ditemukan bunuh diri, Erna asal Desa Kalisada, Kecamatan Seririt, Singaraja ini, sempat mengirim pesan pada Senin, pukul 15.08 wita, kepada pacarnya Ketut Sudarma yang sedang berdagang di Lodtunduh, Ubud. Isi chatnya mengatakan, "Nanti tolong mayat saya bawa ke Singaraja,". Sudarma pun membalas "Jangan bilang begitu" dalam pesan whatsapp. Karena sebelumnya Sudarma mengaku tidak pernah terjadi masalah dengan sang pacar.

Sudarma dan Erna pun selama 1 bulan terakhir kos bersama. Mengira pacarnya main-main, ia pun tidak menghiraukan lagi dan lanjut bekerja. Sekitar pukul 19.30 wita, Sudarma pun chat sang pacar menanyakan jadi tidak latihan mengemudi. Namun tidak ada balasan dari Erna, ia pun mencoba menelpon tetapi tidak ada jawaban.

Merasa waswas dengan kondisi Erna mengingat pesan yang diterima sebelumnya, Sudarma pun bergegas balik ke tempat kos. Setibanya di kamar kos, didapati kamar tidak terkunci. Kemudian Sudarma masuk ke kamar dan melihat kamar kosong. Ketika ke kamar mandi, Sudarma pun kaget melihat pegawai TU SD Saraswati 6 Denpasar ini sudah tergantung di ventilasi kamar mandi menggunakan selendang warna kuning.

Sudarma kemudian berteriak minta tolong yang didengar tetangga kos lainnya. Dibantu oleh tetangga kos, Sudarma memotong selendang yang menjerat leher Erna yang sudah membiru. Erna langsung dibawa ke RS Premagama, Batubulan, untuk mendapatkan pertolongan. Namun setelah dokter berusaha memberi pertolongan, Erna dinyatakan telah meninggal dunia sebelum sampai di RS. 

Kanit Reskrim Polsek Sukawati, IPTU IGN Jaya Winangun saat dikonfirmasi Selasa (14/1/2020), membenarkan kasus bunuh diri tersebut. Ia menjelaskan saksi sempat melarikan korban ke UGD RS Premagana Batubulan untuk mendapatkan pertolongan medis. Pada saat tiba di RS Premagana korban dalam keadaan muka sudah membiru, tangan dan ujung jari sudah dalam keadaan kaku bahkan berbau pesing. 

"Sempat tim medis melakukan pacu jantung sebanyak satu kali karena korban sudah tidak  bernafas. Selanjutnya selama di RS Premagana dilakukan observasi selama dua jam, dan akan dilakukan pengembangan," jelas IPTU Winangun. 

Motif korban melakukan bunuh diri masih belum diketahui, Polisi masih mengumpulkan keterangan. "Sementara masih dalam penyelidikkan," ungkapnya.

Sementara itu pemilik kos, Dewa Gede Surabawa menjelaskan korban bersama pacarnya tersebut mulai kos di sana sejak satu bulan lalu. Ia pun mengaku tidak tahu menahu terkait masalah yang dialami korban sehingga sampai mengambil jalan dengan bunuh diri.

"Baru satu bulan mereka kos di sana, saya juga kaget mendapat kabar seperti itu karena saya tinggal jauh dari kos-kosan. Di sini ada 10 kamar, dan paska adanya kasus bunuh diri ini akan dilakukan prosesi upacara pecaruan besok," imbuhnya. gus/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER