Kebakaran Ludeskan Palinggih Pura Puseh Desa Bantang 

  • 13 Januari 2020
  • 14:30 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 1704 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com - Kebakaran hebat melanda areal Pura Puseh Desa Adat Bantang, Kintamani, Bangli. Akibat kejadian tersebut, dua bangunan suci berupa Palinggih Bale Piasan/Pengaruman dan Palinggih Bale Arca ludes dilalap si jago merah, Minggu (12/1). Penyebabnya diduga karena percikan api dupa yang lalai dipadamkan usai melakukan persembahyangan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun karugian material yang ditimbulkan ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.  

Kasubag Humas POlres Bangli, AKP. Sulhadi saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan musibah kebakaran yang melanda areal pura tersebut. Disampaikan, sesuai hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi, kronologis musibah kebakaran tersebut, pertama kali diketahui oleh salah seorang warga setempat, saksi atas nama I Wayan Sukarya sekitar pukul 05.30 tadi pagi. “Saat itu, salah seoarang saksi melihat dari rumahnya, api disertai kepulan asap sudah membumbung dari area Pura Puseh Desa Bantang,” ungkapnya.

Terkejut melihat kejadian tersebut, dengan serta merta Sukarya langsung melaporkan kejadian itu ke Kelian Banjar Adat, Ketut Ariawan. Selanjutnya, saat itu juga bersama warga setempat langsung mengecek ke lokasi dan berupaya memadamkan api. Sayangnya, saat dicek dua bangunan suci terutama palinggih pangaruman sudah rata dengan tanah. Terlebih atap bangunan terbuat dari ijuk yang mudah terbakar. “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun kerugian matererial yang ditimbulkan diperkirakan mencapai Rp 50 juta,” ungkapnya.

Sedangkan motif, lanjut AKP. Sulhadi, diduga dipicu dupa yang lupa dipadamkan pada saat Daha Truna melakukan persembahyangan pada sehari sebelumnya, hari Sabtu (11/1) pukul 18.00 wita. “Dari hasil identifikasi olah TKP dan keterangan saksi-saksi yang dilakukan tim Polsek Kintamani bersama Polres Bangli, sehari sebelum kejadian ada kegiatan persembahyangan dilakukan daha truna desa adat setempat. Kemungkinan saat itu, ada sarana dupa yang lalai dipadamkan sehingga menyebabkan kebakaran tersebut,” pungkasnya. Ard/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER