Perahu Diterjang Ombak, Nahkoda Menghilang di Gelap Malam

  • 06 Januari 2020
  • 21:35 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 1946 Pengunjung
suaradewata

Gianyar, suaradewata.com - Kecelakaan laut terjadi di Pantai Cucukan Desa Medahan Kecamatan Blahbatuh, Minggu (5/1/2020) sekitar pukul 23.15 Wita. Sebuah perahu yang dikemudikan Jonatan Febriayanto (35) dan Aproyosi (25) terbalik dan menabrak karang sekitar 250 meter dari bibir pantai Cukcukan.

Ombak besar yang menerjang saat kejadian, menyebabkan kondisi sebagian perahu hancur. Jonatan berhasil menyelamatkan diri dengan memeluk tangki bahan bakar sehingga bisa berenang ke permukaan. Oleh warga sekitar dan personil Balawista, korban Jonatan langsung dievakuasi ke RS Kasih Ibu Saba untuk mendapatkan pertolongan medis.

Sementara korban Aproyosi yang sebagai nahkoda perahu hilang belum ditemukan. Hingga Senin (6/1/2020), pencarian terhadap korban hilang masih dilakukan oleh jajaran Polsek Blahbatuh, Satpolair Polres Gianyar bersama personil Balawista BPBD Kabupaten Gianyar. Penyisiran dilakukan hingga ke tengah laut menggunakan papan selancar.

Saat ditemui di rumah sakit, korban Jonatan asal Dusun Gampong Padang Sakti, Kecamatan Muara Satu, Kecamatan Lhokseumawe, Aceh, ini mengatakan perahu tersebut berangkat dari Pelabuhan Benoa sekitar pukul 18.50 Wita menuju Pantai Cucukan, Gianyar. Diakuinya, saat mulai berlayar kondisi cuaca memang ekstrem diterjang angin kencang dan gelombang tinggi. Hanya saja, kondisi tersebut dianggap biasa sehingga perjalanan dilanjutkan. “Perahu itu layak dan stabil sekali. Saat ombak besar selama perjalanan, air laut tidak ada masuk ke perahu,” ujarnya.

Dalam perjalanan laut itu pun, keduanya sempat diskusi membicarakan masalah mesin dan perahu. “Semakin di tengah semakin aman. Tapi salahnya kita ngambil haluan jauh ke pinggir,” terangnya.

Begitu tiba sekitar 500 meter dari bibir pantai yang menjadi tempat tujuan, kondisi perahu masih dirasakan stabil. “Pada saat itu mungkin jarak sekitar 500 meter dari titik tujuan kami. Jadi kami kan harus ke darat, karena tujuan kami sudah sampai. Tapi pada jarak sekitar 250 meter, kita diterjang ombak. Karena disana banyak karang,” jelasnya. 

Terjangan ombak yang mengguncang menyebabkan perahu terbalik. Jonatan pun tidak mengetahui posisi rekannya Aproyosi setelah kejadian. Jonatan berhasil selamat dengan cara memeluk tangki bahan bakar yang mengapung dalam air.

Perahu tersebut dipindahkan dari Benoa menuju Pantai Cucukan Gianyar berkaitan dengan proyek pembenaman pemberat pada pipa saluran air laut menuju Taman Safari (Bali Safari and Marine Park). “Perahu dipindahkan dari Benoa ke Pantai Cucukan karena ada proyek, PT Bali Safari and Marine Park. Dalam perahu cuma dua orang, dia memperkenalkan dirinya bernama Apro,” imbuh Jonatan.

Dikonfirmasi terpisah, Kabagops Polres Gianyar, Kompol Dewa Gede Mahendra Putra mengatakan laka laut tersebut diduga karena perahu sejenis sampan tersebut menabrak batu karang. Hingga kini polisi masih melakukan pencarian terhadap korban hilang. “Satu orang belum ditemukan, 1 orang dalam perawatan di RS Kasih Ibu,” jelasnya.

Korban selamat dilihat pertama kali oleh salah satu pemilik warung di sekitar lokasi. Setelah memastikan salah satu korban selamat, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa sampan (perahu) dan dua buah tangki beserta 2 selang BBM. “Hingga saat ini satu korban hilang belum ditemukan, masih dalam tahap pencarian,” jelasnya. gus/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER