Berspiritual dalam Berpolitik Ala I Komang Gede Sanjaya

  • 04 Januari 2020
  • 18:10 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 2869 Pengunjung
istimewa

Tabanan, suaradewata.com - Dunia politik sudah bukan dunia yang asing lagi bagi I Komang Gede Sanjaya, Wakil Bupati Tabanan sekaligus Ketua DPC PDIP Tabanan. Menurutnya politik merupakan seni, seni memanajemen berbagai persoalan bahkan berbagai konflik untuk kemudian didiskusikan bersama dengan tujuan mencari solusi atau jalan keluarnya. 

Nama Sanjaya tentu tak  usah diragukan lagi dalam dunia politik Tabanan. Ia sudah dua periode menjabat sebagai Wakil Bupati Tabanan dan dalam Pilkada 2020 mendatang ia digadang-gadang akan menjadi kandidat kuat calon Bupati Tabanan dari PDIP.

Menurutnya sebagian masyarakat memandang bahwa politik itu kotor, kejam dan sebaiknya dijauhi. Pandangan tersebut tentu tidak sepenuhnya salah dan sebaliknya juga tidak sepenuhnya benar. Kalaupun kemudian berpolitik itu masih dianggap sebagai sesuatu yang kotor bagi sebagian masyarakat, saya yakin karena kelompok masyarakat yang seperti itu mungkin hanya melihat politik tidak secara utuh dan jujur. "Kejujuran yang saya maksudkan dan yang paling sangat mendasar adalah karena sejatinya politik telah menjadi bagian hidup keseharian manusia," ungkapnya.

Ketika masyarakat telah memposisikan bahwa dunia politik itu kotor dan kejam hingga kemudian sebagian masyarakat tidak peduli dengan politik, jelas hal tersebut sangat disayangkan. Padahal setiap manusia juga memiliki kewajiban untuk membuka mata, telinga dan mulutnya untuk melihat, mendengar dan berkomentar tentang riak-riak politik yang sedang terjadi. Mengingat, dalam dunia demokrasi, kebebasan berbicara tentu sangat terbuka dalam tujuan untuk menyampaikan ide, gagasan maupun aspirasi politiknya sebagai bentuk hak berpolitik setiap warga negara.

"Bahkan bagi saya pribadi yang dipercaya duduk sebagai Wabup Tabanan hingga periode kedua ini mendampingi bupati Ibu Ni Putu Eka Wiryastuti memiliki sebuah pandangan yang sederhana. Yakni, aspirasi masyarakat adalah sebuah bentuk peran serta nyata masyarakat dalam membangun," imbuhnya.

Kata dia, aspirasi masyarakat adalah sebuah bentuk kecintaan masyarakat kepada pemimpinnya dan itu adalah bukti nyata peran serta masyarakat dalam berpolitik. "Dan secara pribadi saya melihat bahwa dunia politik itu seni, terutama seni memanajemen berbagai persoalan bahkan berbagai konflik untuk kemudian didiskusikan bersama dengan tujuan mencari solusi atau jalan keluarnya," sambungnya.

Dan ketika dirinya meletakkan politik sebagai sebuah swadharma mulia, tentu hal itu juga dinafasi oleh kesadarannya sebagai manusia Bali yang berprinsip 'Bangga Jadi Orang Tabanan'. Bentuk pengejawantahannya adalah menjadikan nilai-nilai budaya Bali dan ajaran-ajaran agama Hindu sebagai landasan atau pedoman dasarnya dalam berpolitik. "Pada akhirnya seiring dengan kegigihan manusia Bali menggelar berbagai jenis yadnya, saya melihat bahwa ketika dunia politik dilakoni secara benar maka sejatinya pula seseorang yang berjalan pada dunia politik tersebut adalah juga telah berjalan pada ruang-ruang spiritual," paparnya.

Sementara itu, spirit spiritual yang dialirkan dalam dunia perpolitikan tentu kemudian menjadikan jalan-jalan mudah bagi seseorang untuk mewujudkan cita-cita politiknya. Meskipun tidak bisa dipungkiri dalam perjalanannya ada berbagai hambatan, kendala dan beragam persaingan yang harus dilewatinya seperti halnya yang tergambarkan dalam epos Mahabharata. 

Hingga akhirnya dengan penuh kerendahan hati, Sanjaya mengajak semua pihak terutama kalangan politikus khususnya kader-kader dan para simpatisan PDIP terutama kader dan simpatisan PDIP di Tabanan untuk lebih sering melakukan perenungan-perenungan diri dan menjadikan spiritual sebagai landasan berpolitik. Terlebih lagi dalam mempersiapkan diri menghadapi perhelatan Pilkada serentak pada September tahun 2020 ini.

"Yakinlah pula bahwa ketika dengan matangnya spiritualitas diri dalam berpolitik, maka persoalan-persoalan rakyat akan semakin mudah terlihat untuk kemudian diperjuangkan dengan prinsip-prinsip kebenaran. Satyam Eva Jayate, kebenaran pasti menang," pungkasnya.ayu/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER