16 Hari Anti Kekerasan Perempuan dan Anak Diperingati di Gereja Jemaat Bukit Doa

  • 09 Desember 2019
  • 19:20 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 2772 Pengunjung
suaradewata

Badung, suaradewata.com - Persekutuan Perempuan Berpendidikan Teologi Indonesia (Peruati) Provinsi Bali memperingati 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan dan anak di Gereja Jemaat Bukit Doa Nusa Dua Bali, Senin, (09/12/2019). Kegiatan ini diharapkan semakin banyak perempuan-perempuan peduli terhadap perempuan-perempuan dan juga anak-anak lain yang mengalami kekerasan seksual.

Ketua Panitia Talkshow dan Deklarasi anti kekerasan terhadap perempuan dan anak tersebut, Ibu Pendeta Ni Made Endang Betha Medyawati, S.T, M.Div mengatakan dirinya sangat senang lantaran kegiatannya bisa terselenggara pada hari ini. Bahwa pihaknya sangat rindu kepada perempuan-perempuan untuk disadarkan karena kekerasan perempuan dan anak itu adalah masalah yang sangat penting untuk mendapatkan perhatian. Dimana dalam kegiatan tersebut mengangkat tema "Memecah Kebisuan Melawan Mekerasan Seksual". Pada kegiatan tersebut pihaknya melibatkan perempuan-perempuan lintas agama di Kabupaten Badung, serta perempuan-perempuan lintas agama di Puja Mandala khususnya di Kabupaten Badung khususnya di Kuta Selatan.

"Kami berharap semakin banyak perempuan perempuan peduli terhadap perempuan perempuan dan juga anak anak lain yang mengalami kekerasan seksual, sehingga mereka tidak diam tetapi mereka juga dapat mendampingi dan memberikan Konseling dan juga dapat mendampingi ketika mereka harus melaporkan kepada ranah hukum perundang undangan yang berlaku di negara kita," ucap Pendeta Ni Made Endang, Senin, (09/12/2019).

Kabid Perlindungan Perempuan dan Pemenuhan Hak Anak Dinas P2KBP3A Kabupaten Badung, I Made Suraada pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada teman-teman Peruati yang telah mengadakan kegiatan ini untuk bersama-sama bergerak menolak kekerasan perempuan dan anak di kabupaten Badung. Dan pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut sehingga diharapkan kegiatan ini bisa berkesinambungan untuk berikutnya.

"Kita lebih penting mencegah dari pada kita menangani, dengan upaya kegiatan seperti ini kita pasti bisa menurunkan angka kekerasan yang ada di Kabupaten Badung khususnya terhadap perempuan dan anak," ujar Suraada. 

Sementara, Camat Kuta Selatan, I Made Widiana yang hadir dalam kegiatan tersebut sangat menyambut baik sekali terhadap kegiatan ini, dimana kegiatan tersebut digagas oleh Peruati yang mengambil tempat disini. Harapan kami kegiatan ini bisa digetok tularkan dan bisa muncul ditiap tempat ibadah mandala ini. Apalagi kegiatan ini dihadiri oleh semua elemen dan semua agama. Serta kegiatan ini bisa dimunculkan disetiap ibadah. 

"Kekerasan dari pada perempuan dan anak ini menimpa di semua elemen, tidak saja disatu agama tapi disemua agama pasti ada," papar Widiana. 

"Dengan adanya kegiatan ini, angka kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Badung semakin tahun bisa kita tekan seminim mungkin, serta bisa dicarikan solusi dan kita diberikan penanganan, sehingga permasalahan itu tidak menjadi masalah hukum," imbuhnya.ang/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER