Hanura Bangli Rapatkan Barisan, Komit Dukung Penuh Paket Brata-Giri

  • 08 Oktober 2019
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 6606 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com - Pasca mundur dari penjaringan Bakal Calon Wakil Bupati di DPC PDIP Bangli, Adik Kandung Bupati Bangli, I Made Subrata kembali melakukan manuver politik. Setelah dilirik oleh partai Golkar,  Kepala Desa Bunutin, Kintamani ini, kian memantapkan langkahnya untuk bisa maju bersaing berebut posisi Bangli satu dalam Pilkada Bangli 2020. Terbukti, kali ini dukungan penuh diberikan jajaran DPC Partai Hanura Kabupaten Bangli. Selain itu, Made Subrata juga telah menjalin komunikasi secara intens dengan sejumlah figur untuk diajak tandem. Salah satunya, dengan Sekda Bangli, IB Giri Putra yang disebutkan sudah komit tidak mempersoalkan posisi satu maupun posisi dua asalkan bisa mengalahkan paket yang nantinya diusung PDIP.

Hal tersebut terungkap saat jajaran pengurus DPC Partai Hanura Kabupaten Bangli yang diketuai oleh I Nengah Sugiman, merapatkan barisan secara penuh mendukung Made Subrata sebagai Cabup Bangli yang nantinya diharapkan bisa diusung koalisi, Selasa (08/10). Dalam pernyataan sikap politiknya itu, Sugiman didampingi oleh Sekretaris DPC Hanura Bangli I Made Putra Laksana dan Bendahara Sang Ketut Wijaya. Menurut Sugiman, meskipun hanya memperoleh satu kursi di DPRD Bangli, Partai Hanura Bangli tetap percaya diri memunculkan figur yang akan didukung secara all out pada Pilkada Bangli 2020. 

Disebutkan, Made Subrata didorong menjadi calon bupati Bangli berpaket dengan Sekda Bangli Ida Bagus Gde Giri Putra (Brata-Giri). “Dari pemetaan wilayah pemilih, kami lebih condong calon bupatinya pak Made Subrata,” jelas Sugiman. Alasannya, Made Subrata berasal dari Kintamani yang notabene jumlah pemilihnya dibandingkan dengan tiga kecamatan lain di Bangli paling banyak. Karena itu, berkaca pada pengalaman Pilkada sebelumnya dengan munculnya Made Subrata sebagai calon Bangli satu, diharapkan akan kembali membangkitkan fanatisme kewilayahan di kecamatan Kintamani dengan mengangkat jargon KBS (Kintamani Bangli Satu).

Untuk mewujudkan komitemen dukungannya tersebut, Sugiman bahkan mengaku telah melakukan penjajakan dengan partai lain di luar PDIP terutama Partai Golkar dengan perolehan 6 kursi yang memang secara aturan bisa mengusung paket sendiri. Meski demikian, pihaknya juga mengaku tetap melakukan komunikasi politik dengan partai Demokrat (3 kursi), Nasdem (2 kursi), Gerindra (1 kursi) dan PKPI (1 kursi) untuk bisa merancang koalisi besar dengan skenario terjadi pertarungan head to head dalam Pilkada Bangli. “Partai Hanura sadar tidak bisa mengusung paket. Tapi kami sudah menyatakan komitmen secara all out mendukung Pak Made Subrata. Karena itu, kalau Golkar ada pilihan lain selain Pak Made Subrata, kami akan menarik diri,” tegas Sugiman.

Saat itu juga terungkap, Made Subrata juga telah melakukan komunikasi dengan bertemua Sekda IB Giri Putra yang akan diajaknya berpaket. Hasilnya, IB Giri Putra sudah menyatakan kesiapannya untuk maju. “Beliau (IB Giri Putra) juga tidak mempersoalkan posisi satu atau dua. Asalkan parpol koalisi bisa bekerja secara maksimal dan all out memenangkanya,” ungkap Putra Laksana menimpali. Dalam hal ini, untuk penentuam posisi satu atau dua nanti diserahkan kepada mekanisme partai pengusung. 

Sementara itu, Made Subrata juga mengaku tidak akan ngotot harus jadi calon bupati. Menurut dia, tidak menjadi persoalan, jika dia harus menjadi calon wakil. Tergantung hitung-hitungan politik parpol pengusungnya nanti, termasuk aspirasi masyarakat. “Saya sangat menghormati dan menghargai apapun aspirasi masyarakat. Yang penting, dalam Pilkada nanti bisa menang,” tegas Subrata.

Subrata juga mengakui, sejauh ini pihaknya sudah gencar menjalin komunikasi dengan sejumlah partai di luar PDIP. Selain itu, sejumlah figure juga sudah diajaknya berkomunikasi secara intens, seperti Sekda Bangli Ida Bagus Giri Putra hingga dedengkot PDIP Bangli yang juga mantan ketua DPRD Bangli Ngakan Kutha Parwata. “Iya, komunikasi terus saya lakukan,” ungkap Subrata.

Seperti diketahui, untuk mengusung calon bupati, parpol minimal telah memenuhi persyaratan perolehan 20 persen (enam kursi) dari 30 kursi yang ada di DPRD Bangli. Sesuai perolehan kursi tersebut, sejatinya potensi ada tiga pasangan calon (paslon) bupati bisa muncul pada Pilkada 2020 yang diusung oleh Parpol. Yakni, PDIP dengan 16 kursi bisa mengusung paslon sendiri. Begitu pula Partai Golkar  dengan enam kursi juga bisa mengusung sendiri. Sedangkan beberapa parpol lain, seperti Partai Demokrat (3 kursi), Nasdem (2 kursi), PKPI (1 kursi) Hanura (1kursi), Gerindra (1 kursi) bisa membentuk koalisi gabungan untuk bisa mengusung paslon. ard/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER