KEREN, Obyek Wisata Baru Di Bangli, Air Terjun Dalam Goa

  • 22 September 2019
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 4892 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com - Meski Kabupaten Bangli tak memiliki pantai. Namun kabupaten berhawa sejuk ini, menyimpan beragam potensi destinasi pariwisata yang tersembunyi dengan keindahan alamnya yang masih asri nan alami. Yang terbaru, yakni obyek wisata Tukad Barong di dusun Umbalan, desa Yangapi, Tembuku, Bangli. Berbeda dengan obyek lainnya,  di obyek wisata yang baru mulai dikenalkan sejak 4 bulan lalu ini, pengunjung akan disuguhkan empat daya tarik sekaligus. Mulai dari jembatan akar, air terjun dalam goa, air terjun bendungan hingga wisata spiritual berupa petirtaan yang suasananya begitu indah nan mempesona.

Dari penelusuran Minggu (22/09/2019), untuk menuju ke obyek wisata ini, dari area parkir pengunjung mesti berjalan kaki melalui jalan setapak dan tanah serta alur sungai sejauh kurang lebih 700 meter. Maklum akses jalan menuju ke kawasan ini, masih dalam proses perencanaan. Meski demikian, pengunjung tidak perlu khawatir akan tersesat. Sebab, disejumlah titik sudah dipasang beberapa plang petunjuk arah secara swadaya. Selain itu, perjalanan tidak akan terasa jauh lantaran akan terbayar lunas dengan keindahan dan keasrian alam yang ditawarkan ditempat ini.

Sebelum tiba di air terjun dalam goa, kita akan terlebih dahulu melihat jembatan akar yang terbentuk alami sejak ratusan tahun silam. Karena keunikan jembatan akar sepanjang kurang lebih 3 meter ini, banyak pengunjung yang menjadikan lokasi ini sebagai salah satu spot poto yang unik dan menarik. Selanjutnya dari jembatan akar ini, pengunjung tinggal berjalan menurun sekitar 100 meter sekaligus menyusuri aliran sungai Barong sebelum akhirnya tiba di mulut goa yang dijadikan pintu masuk menuju air terjun. Dari mulut goa ini, pengunjung tinggal masuk dan berjalan sambil menikmati keindahan goa  yang diapit tebing dan bebatuan alami tersebut sekitar 30 meter saja. Nah tiba diujung goa inilah, air terjun fenomenal setinggi kurang lebih delapam meter ini berada.

Penggagas pengembangan destinasi wisata Tukad Barong, I Nengah Suparta didampingi Kepala Dusun Umbalan I Nengah Subagia, menjelaskan pertama kali obyek wisata ini diperkenalkan empat bulan lalu saat yang bersangkutan mengikuti Diklat Kepepimpinan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Propinsi Bali.  “Saat mengikuti Diklat itu, karena kebetulan selama ini, desa Yangapi belum punya potensi wisata sehingga saya mengangkat tema pariwisata khususnya potensi Tukad Barong agar bisa dikembangkan menjadi obyek wisata,” ungkap Suparta. Tindak lanjut dari idenya tersebut, akhirnya mendapat respon yang cukup positif dari pihak desa dan prajuru adat serta dinas dusun setempat. Hingga akhirnya, dibentuklan Pokdarwis Tirta Buana Sari untuk pengelolaan dan pengembangan potensi wisata tersebut kedepan.  “Sampai saat ini, upaya penataan dan pengembangan masih kami lakukan secara swadaya,” tegasnya. Untuk itu, kedepan diharapkan penataan potensi ini bisa menjadi perhatian bersama.

Sementara Kepala Dusun Umbalan, I Nengah Subagia memaparkan berbagai keunikan terdapat di obyek wisata Tukad Barong. “Di dalam satu Obyek Wisata ini, pengunjung bisa menikmati empat daya tarik sekaligus. Mulai dari jembatan akar dan yang paling unik adalah keberadaan air terjun dalam goa ini,” jelasnya. Bahkan diakui untuk sementara di Kabupaten Bangli, sejauh ini air terjun dalam goa hanya ada satu-satunya ditempat ini. “Selanjutnya keluar dari goa, ada juga air terjun Bendungan Uma Selat dan wisata spiritual berupa Petirtaan. Petirtaan itu, sesuai sejarahnya memang dari dulu merupakan tempat pesucian Ida Sasuhunan di banjar Umbalan,” bebernya.

Air terjun bendungan dengan ketinggian belasan meter ini, juga tak kalah indahnya. Kondisi airnya begitu jernih tepat berada disebelah air terjun dalam goa. Sehingga saat keluar dari goa tersebut, kita langsung disambut dengan air terjun bendungan yang letaknya berada dialam lebih terbuka sehingga memberikan suasana yang kian menyegarkan serta nyaman. Sedangkan untuk lokasi Petirtaan yang terdiri sejumlah pancuran tinggal berjalan lagi 75 meter dari air terjun bendungan tersebut menyusuri jalan yang diapit dengan keindahan tebing dan bebatuan yang terbentuk alami. “Keempat daya Tarik wisata ini, terhubung dalam satu jalan melingkar. Sehingga wisatawan yang datang kesini, bisa menikmati semua keindahan destinasi wisata ditempat ini dalam satu kali perjalanan saja,” beber Subagia.     

Lebih lanjut,  untuk nama Tukad Barong yang berada diperbatasan desa Yangapi dengan Desa Tembuku memang sudah ada sejak lama. “Dari sejarahnya, ini memang namanya tukad Barong. Sehingga kami tidak lagi mencarikan nama lain. Tetap gunakan nama yang sudah ada,” jelasnya. Karena berbagai keunikan dan keindahan yang ditawarkan itu, diakui, meski baru beberapa bulan diperkenalkan, obyek wisata ini sudah mulai cukup ramai dikunjungi baik wisatwan domestic maupun mancanegara. “Sejak baru diperkenalkan, setiap hari ada saja yang berkunjung. Selama ini yang mendominasi bari wisatawan lokal. Tapi beberapa wisatawan mancanegara juga sudah mulai ada yang datang,” bebernya. Meski demikian, diakui, pihak pengelola belum mengenakan tarif masuk berupa tiket maupun punia. “Karena ini masih dalam tahap pengenalan, kami belum melakukan pungutan apapun,” jelasnya.

Karena itu, untuk pengembangan selanjutnya terutama akses jalan yang masih menjadi kendala, saat ini pihaknya sudah mengusulkan anggaran penataan ke Pemerintah Desa Yangapi bekerjasama dengan BUMDes. “Penataan awal, melalui Pemerintahan Desa dan BUMDes akan dianggarkan untuk pembuatan akses jalan dan parkir,” jelasnya. Rencananya, untuk areal parkir akan memanfaatkan lahan banjar adat setempat, sehingga setelah itu jadi, dipastikan perjalanan pengunjung akan jauh lebih mudah dengan jarak tempuk yang cukup singkat.ard/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER