Komisi I DPRD Bali Sikapi Rencana Pembangunan Kereta Api

  • 13 Mei 2019
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1688 Pengunjung
suaradewata

Denpasar, suaradewata.com – Rencana adanya pengadaan Kereta Api di Bali, membuat Ketua Komisi I DPRD Bali, Ketut Tama Tenaya angkat bicara dan mengharapkan rencana itu perlu dikaji matang. Karena ia menilai wilayah Pulau Dewata luasnya kecil, dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.

"Saya kira kereta api itu perlu kajian lebih matang, karena Bali ini kecil dan kereta api itu nanti untuk siapa?,” ujarnya pada 13 Mei 2019 lalu.

Ada perbedaan mendasar antara kultur atau kebudayaan orang Bali dengan orang luar. Menurut Ketut Tama Tenaya, kalau di Bali orang mau meajar-ajar atau upacara untuk mengiring para Dewa ke berbagai pura yang jaraknya jauh tidak mungkin naik kereta api, naiknya pasti mobil pribadi.

Untuk itu, ia meminta pemerintah mempertimbangkan kultur masyarakat agar nantinya proyek kereta api ini tidak mubasir, sebab untuk mengadakan kereta api perlu biaya besar.

Sebagai penggantinya, proyek kereta api itu harus diganti dengan mengusulkan memperbanyak pembangunan infrastruktur jalan seperti shortcut atau jembatan pintas dan jalan bebas hambatan (bypass). Shortcut seperti di Tabanan dan kini sedang digarap untuk jalur ke Buleleng dinilai sangat efektif mengefisienkan perjalanan.

“Untuk kawasan padat seperti Bali bagian selatan, saya mengusulkan memperbanyak underpass atau jalan bawah tanah,” jelasnya seraya mengatakan dengan adanya underpass, kemacetan yang kerap terjadi di simpang Bandara Ngurah Rai sudah bisa diurai.Awp/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER