BBTF ke-6 Optimis Peroleh Transaksi 9,06 Triliun

  • 27 Juni 2019
  • 00:00 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 1873 Pengunjung
istimewa

Badung, suaradewata.com - Setidaknya ada 46 negara jadi peserta pada ajang Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) ke-6, yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), selama tiga hari (26-28 Juni 2019).

"BBTF bangga menjadi bagian dalam pertumbuhan pariwisata di Indonesia dan diakui sebagai Pameran Perjalanan dan Wisata Internasional terkemuka di Indonesia, dimana Bali berfungsi sebagai market place," ujar I Ketut Ardana, selaku Ketua BBTF di Nusa Dua, Kamis (27/6).

Kegiatan ini akan mengangkat tema meningkatkan kesadaran secara nasional atau regional tetapi juga untuk partisipasi dalam gerakan pariwisata global.

Dikatakan Ardana diajang ini menghadirkan 232 penjual dan 303 pembeli dari 46 negara dengan estimasi transaksi mencapai Rp 9,06 Triliun. 

BBTF ini juga akan menjadi tuan rumah bagi pembicara yang membahas peluang, tren dan wawasan industri serta menyoroti keragaman warisan budaya Indonesia.

Dikenal sebagai Pameran Perjalanan dan Wisata Internasional terkemuka di Indonesia, BBTF dimana acara ini digagas dan diselenggarakan oleh Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali yang hingga saat ini masuk menjadi pembahasan akan dijadikan sebagai salah satu pameran Pariwisata yang terpenting di Indonesia.

"Pariwisata Indonesia tumbuh dua kali lebih cepat dari rata-rata global. Pertumbuhan pariwisata di Indonesia tercatat sebagai salah satu yang terbaik di dunia dan termasuk di antara 20 tujuan wisata dengan pertumbuhan tercepat yang berarti bahwa tingkat pertumbuhan setara dengan standar global yang tercatat tahun lalu," katanya.

Berdasarkan World Travel & Tourism Council (WTTC) tahun ini penelitian menunjukkan bahwa: Perjalanan dan Pariwisata di Indonesia tumbuh 7,8 persen pada 2018, atau dua kali lipat rata-rata global 3,9 perseb dan di depan ekonomi Indonesia yang lebih luas.

"Ini memberikan kontribusi 6,0 persen terhadap PDB Indonesia, senilai Rp890.428 miliar (62,6 miliar dolar Amerika) ketika semua efek langsung, tidak langsung, dan terinduksi dipertimbangkan," katanya.

Perjalanan dan Pariwisata mendukung 10,3 persen dari semua lapangan kerja di Indonesia, atau 13 juta pekerjaan, kontribusi PDB diproyeksikan akan tumbuh sebesar 5,2 persen pada tahun 2019.

Satu dari tiga semua pekerjaan pariwisata di sepuluh negara yang membentuk Asia Tenggara, berlokasi di Indonesia. Ini menjadikan Indonesia ekonomi Perjalanan & Pariwisata terbesar ketiga di Asia Tenggara setelah Thailand dan Filipina.

"Ada peningkatan luar biasa dalam pengeluaran bisnis tahun lalu, yang sekarang menyumbang 30 persen dari pengeluaran pariwisata di Indonesia dibandingkan dengan 70 persen waktu luang," bebernya.

Secara total, wisatawan internasional menghabiskan hampir IDR 221.000 miliar (15,5 miliar dolar Amerika) di Indonesia tahun lalu, terhitung 6,8 persen dari total ekspor. 

Pasar internasional inbound terbesar adalah Singapura (15 persen), Malaysia (14 persen), China (13 persen), Australia (11 persen) dan Jepang (5 persen).

Pariwisata ditakdirkan untuk menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia. Perubahan dari tren itu sendiri adalah perpindahan dari tujuan liburan menuju  keseimbangan antara pekerjaan dan liburan. 

"Kami merespon positif pertumbuhan leisure ekonomi dalam pariwisata berkelanjutan," ucapnya.mot/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER