Presiden Jokowi Kirimkan Alat Penjernih Air di Tukad Badung

  • 19 Juni 2019
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1829 Pengunjung
istimewa

Denpasar,suaradewata.com  - Saat mengunjungi Bali, beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo menyempatkan diri untuk melihat penataan taman Tukad Badung yang berada di Pasar Kumbasari.

Saat itu Presiden RI Joko Widodo sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan pemerintah Kota Denpasae dalam upaya menekan pembuangan sampah dan limbah ke sungai. Salah satunya dengan menjadikan sepanjang aliran sungai sebagai taman yang indah.

Namun pada kesempatan itu, Presiden yang kembali ditetapkan KPU memenangkan pemilihan Presiden RI periode 2019-2024 itu mengkritisi soal belum jernihnya air.

Iapun akan mengupayakan untuk mengirimkan alat penjernih air sungai. Ternyata janji itu benar ditepati, buktinya 3 unit Nano Bubble untuk penjernih air ini pun telah dipasang di kawasan Sungai Badung, Taman Kumbasari, Denpasar.

Bantuan Presiden diberikan melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Bahkan, rencananya Kamis (20/6) besok Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya Bakar akan mengunjungi kawasan Taman Kumbasari Tukad Badung untuk menyerahkan sekaligus meresmikan pengoperasian Nano bubble ini.

Menurut pengawas pemasangan alat ini, Johan dari Kementerian LHK, pemasangan alat ini dilaksanakan selama dua hari sesuai dengan pasokan listrik yang ada. Karena alat ini memerlukan listrik 400 watt. 

Kata dia, cara kerja alat ini menghidupkan bakteri atau plankton penjernih air dan menghidupkan bakteri atau plankton yang mati untuk menambah kualitas udara dalam air.

"Pada alat ini ada generator oksigen dan ozon dimana kedua zat ini diolah dan masuk ke pompa. Nanti pompa menyemprotkan nano atau mikro dari percampuran itu dengan jaraknya kurang lebih 20 meter," jelas Johan Rabu (19/6).

Penjernihan ini menggunakan konsep ekoriparian yang bertujuan mengembalikan sungai sebagai sumber kehidupan. Sebelum di Denpasar, kata dia alat tersebut sudah diterapkan di Sungai Ciliwung.

Termasuk juga telah diterapkan di ruas Srengseng Sawah, DKI Jakarta, di Sungai Cidadap (Anak Sungai Citarum) Provinsi Jawa Barat, di Danau Maninjau Provinsi Sumatera Barat, di Danau Toba Provinsi Sumatera Utara serta di Situ Pladen Kota Depok.

Teknologi pemulihan kualitas air nano bubble yang dapat diterapkan langsung pada badan air adalah Teknologi Plasma Nano Bubble yang dikembangkan oleh Balai Pengembangan Instrumentasi, LIPI.

Teknologi tersebut terdiri dari dua sub-sistem, yaitu Plasma Generator dan Nano Bubble Generator. Pada permukaan air, pengumpul oksigen (oxygen collector) menangkap udara dan mengambil unsur oksigen. 

Oksigen kemudian masuk ke plasma generator, lalu sebagian oksigen diubah dalam bentuk ozon. Setelah itu, ozon (O3) dan oksigen (O2) tersebut dinjeksikan atau dialirkan melalui nano nozzle ke kolom air sebanyak 10 litter per menit berbentuk partikel berukuran mikro dan nano.

Tujuannya, ozon bisa menguraikan bau dan zat organik serta membunuh bakteri patogen. Sedangkan nano bubble generator berfungsi untuk menambah oksigen terlarut dalam kolom air sebanyak 22 meter kubik per jam, sehingga dapat mengaktifkan mikroorganisme pengurai yang hidup di kolom air maupun sedimen. 

Oksigen berukuran nano tersebut di laboratorium dapat bertahan dalam kolom air sampai 30 hari, berbeda dengan masa hidup gelembung oksigen dari aerator biasa yang hanya berapa menit.

Sementara, Kadis PUPR Kota Denpasar, I Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta membenarkan adanya agenda Kunker dari Menteri LHK RI, Siti Nurbaya Bakar ke Taman Kumbasari Tukad Badung Denpasar.mot/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER