Bangli Diterjang Longsor dan Pohon Tumbang, Satu Unit Rumah Hancur dan Tiga Tertimbun

  • 14 Januari 2019
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 4280 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com - Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Bangli, diterjang bencana alam berupa tanah longsor dan pohon tumbang, Senin (14/01/2019) sore. Untuk tanah longsor, kondisi terparah melanda di wilayah jalur desa Terunyan, Kintamani. Bahkan, akibat ambrolnya tebing di Bukit Abang dilaporkan membuat tiga unit rumah warga tertimbun material longsoran.

Sementara untuk pohon tumbang dilaporkan terjadi disejumlah titik. Salah satu yang terparah, pohon tumbang menyebabkan rumah milik warga di desa Demulih, Susut, hancur hingga nyaris rata dengan tanah.

Sesuai informasi yang dihimpun di lapangan, kejadian tanah longsor ini terjadi sekitar pukul 14.00 Wita. Akibatnya ruas jalan  menuju Desa Terunyan, Kintamani tertutup material. Selain itu, ada tiga rumah yang tertutup material dengan ketinggian sekitar 2 meter. Tiga unit rumah yang tertimbun antara lain milik  I  Nengah Sutama (45), I Ketut Mega, (33) dan Wayan Yanto (50). Ketiganya merupakan warga Banjar Terunyan, Kintamani. 

Selain menimbun tiga rumah warga, tertimbunnya aliran tukad Cemara oleh material longsor juga mengakibatkan luapan material longsoran yang menimbun sejumlah lahan pertanian milik warga. Adapun warga Banjar Cemara Landung yang lahannya tertutup material yakni Made Arta, Guru Toko, Wayan Percis dan  Made Sustama serta  Wayan Asli.

Sementara hujan lebat disertai angin kencang juga mengakibatkan sejumlah pohon tumbang. Seperti yang terjadi di Dusun Demulih, Susut, Bangli, rumah milik Wayan Diari (52) rusak berat akibat tertimpa pohon kelapa dan enau. Akibat kejadian itu korban menderita kerugian sekitar Rp 100 juta. Ditemui dilokasi kejadian, I Wayan Diari menuturkan, tumbangnya pohon enau dan kelapa yang tumbuh dibelakang rumahnya tersebut terjadi saat hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah setempat. “Awalnya pohon kelapa yang tumbang, menindih pohon enau yang tumbuh disebelahnya sehingga ikut tumbang. Apesnya, tumbangnya kedua pohon tersebut tepat menghantam bangunan gedong saya,” jelasnya.

Beruntung saat kejadian, diakui, kondisi gedongnya tersebut kosong. “Saat kejadian saya ada di bale delod. Saya melihat sendiri saat pohon enau dan kelapa itu tumbang secara perlahan,” ungkapnya. Namun karena besarnya batang kedua pohon tersebut, menyebabkan bangunan gedongnya tidak kuat menahan beban sehingga langsung ikut ambruk beserta temboknya. Selain bangunan gedongnya yang hancur, bangunan bale dauhnya juga mengalami kerusakan ringan terutama pada bagian sudut bangunan akibat terhempas dahan pohon enau saat tumbang.  “Kalau dihitung-hitung, kerugian material yang saya derita mencapai seratus juta,” tegasnya.  

Disisi lain, Kepala BPBD Bangli I Wayan Karmawan saat turun kelokasi membantu proses pembersihan pohon tumbang mengakui dampak hujan deras disertai angin kencang telah menyebabkan sejumlah titik bencana di Bangli. Untuk pohon tumbang, selain di Demulih, juga terjadi di jalan raya Manuk. Pohon albesia ukuran sedang ini menutup ruas jalan sehingga arus lalin sempat macet. “Pohon kelapa tumbang juga terjadi di wilayah Banjar Sala, Desa Abuan, Susut,” ungkapnya. 

Dikatakan, sesuai laporan yang diterimanya, setidak ada empat titik wilayah yang dilanda bencana alam. Namun yang terparah adalah di Desa Terunyan, tepatnya di Banjar Cemara Landung. Tebing Bukit Abang kembali ambrol sehingga mengakibatkan tiga rumah warga tertutup material. “Petugas dan warga kini tengah berupaya melakukan evakuasi material dengan alat manual. Kita sudah berkoordinasi juga dengan Dinas PU agar bisa menurunkan alat berat untuk membantu proses pengerukan material yang begitu tebal sehingga akses jalan bisa digunakan lagi,”ungkapnya.  Lebih lanjut untuk proses evakuasi pohon tumbang, terutama yang menghadang ke sejumlah ruas jalan saat ini masih menjadi prioritas agar tidak lama mengganggu arus lalu lintas. “Korban jiwa nihil. Namun untuk estimasi kerugian material dari semua kejadian tersebut sesuai laporan masyarakat mencapai Rp 350 juta,” tegasnya.

Lebih lanjut, pihaknya terus menghimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan ditengah kondisi cuaca ekstrem yang kemungkinan masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari kedepan. ard/rat

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER