Pilkada Gianyar 2018 Rusuh, Simpatisan Bentrok Dengan Aparat

  • 15 Januari 2018
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 4740 Pengunjung
suaradewata.com

Gianyar, suaradewata.com- Merasa tidak terima dengan hasil penghitungan suara di TPS X, pendukung salah satu pasangan calon melarikan kotak suara. Massa pun melakukan unjuk rasa ke kantor KPU Gianyar yang berujung bentrok dengan petugas keamanan dari Polres Gianyar.

Tanggal 27 Juni 2018 adalah hari dilakukannya pemilihan kepala daerah secara serentak di 71 daerah di Indonesia. Baik pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur maupun pemilihan Bupati dan Wakil Bupati. Di Kabupaten Gianyar sendiri akan melakukan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Gianyar serta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali. Untuk menjaga situasi keamanan agar tetap kondusif, Polres Gianyar melakukan Operasi Mantap Praja Agung 2018. Namun, mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama jalannya Pilkada serentak 2018, Polres Gianyar melakukan simulasi Sistem Pengamanan Kota di Lapangan Astina Raya, Senin (15/01/2018).

Dalam simulasi Sispam Kota, gangguan kamtibmas diawali dari keberatan salah seorang saksi pasangan calon saat penghitungan suara di TPS. Pendukung salah satu kandidat yang keberatan dengan hasil penghitungan suara karena dianggap tidak sah kemudian melarikan kotak suara. Pengejaran pun dilakukan oleh petugas dari Polres Gianyar dan TNI yang sedang berpatroli menjaga keamanan. Sampai akhirnya, petugas berhasil melumpuhkan pelaku yang membawa kabur kotak suara.

Di sisi lain, puluhan massa dari paslon lainnya berunjuk rasa ke KPU Gianyar untuk menghendaki dilakukan pemilihan ulang. Petugas dari TNI - Polri yang menjaga kantor KPU kemudian berupaya menghentikan massa yang ingin memasuki kantor KPU. Dari massa yang berjumlah puluhan kemudian bertambah menjadi ratusan, sehingga petugas kewalahan menghadapi massa yang bertambah banyak. Pasukan Dalmas Gabungan Polda Bali dan Polres Gianyar pun diturunkan untuk menghalau massa yang sudah tidak terkendali berunjuk rasa di depan kantor KPU. Massa juga melempari petugas dengan berbagai benda.

Karena massa yang berunjuk rasa semakin anarkis dengan melakukan pembakaran ban dan merusak fasilitas umum. Pasukan Anti Huru hara Brimob Polda Bali juga turun tangan mengamankan kota Gianyar dari amukan massa semakin meluas. Kerusuhan meluas dengan penjarahan toko dan pembakaran di sudut - sudut kota oleh sekelompok massa. Tim Raimas yang diterjunkan berhasil menangkap para pelaku kerusuhan dan penjarahan.

Pada bagian akhir simulasi, diceritakan situasi dimana petugas yang sedang berpatroli menemukan sebuah tas tak bertuan yang mencurigakan dengan kabel keluar dari dalam tas. Petugas patroli pun melaporkan penemuan tersebut yang ditindak lanjuti dengan pengamanan sekitar area penemuan dan menerjunkan tim Jibom Brimob Polda Bali. Tas yang dicurigai berisi bom tersebut kemudian diledakan untuk menetralisir kejadian lebih luas.

Kapolda Bali Irjen Petrus R Golose setelah simulasi mengatakan, sangat mengapresiasi Bupati Gianyar dan Kapolres Gianyar dengan pelaksanaan simulasi Sispam Kota. "Ini menunjukkan Kabupaten Gianyar telah siap melaksanakan Pilkada dan juga kesiapan aparat," ujarnya.

Jendral bintang dua ini juga mengatakan, dukungan dari pemerintah daerah khususnya Kabupaten Gianyar sangat luar biasa. Kerjasama antara Kapolres dan Bupati di Gianyar bisa menjadi model (contoh,red), sehingga bisa menunjukkan bagaimana kesiapan dalam mengamankan tahapan Pilkada. "Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat jangan terpancing dengan isu-isu teruma isu SARA dalam Pilkada," tegasnya. Gus/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER