Pembukaan Jatiluwih Agriculture Festival Menyedot Wisatawan

  • 17 Juni 2017
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 3803 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanansuaradewata.com - Pembukaan Jatiluwih Agriculture Festival menyedot perhatian para penonton maupun wisatawan di DTW Jatiluwih, Jumat, (16/06/2017). Dalam Festival tersebut menampilkan seni dan budaya lokal yang ada di Desa Jatiluwih maupun di Desa Penyangga.

Manager Operasional DTW Jatiluwih I Nengah Sutirtayasa mengatakan pembukaan Jatiluwih Agriculture Festival tersebut menjadi perhatian para wisatawan untuk menyaksikan penampilan pementasan pada pembukaan festival tersebut. Dalam pementasan tersebut menampilkan seni dan kebudayaan lokal yang ada di masing-masing Desa penyangga. Yakni dari Desa Senganan, Babahan, Mengesta dan Wangaya Gede. Selain itu juga ada penampilan kesenian dari subak caturangga Batukaru yang meliputi dari 20 subak yang akan berfarade selama 3 hari. 

"Untuk acara Festivalnya dimulai dari sekarang dan lagi 2 hari, dan selain itu juga ada pementasan garapan kita dari anak-anak asli Jatiluwih, khusunya dari adat Gunung Sari yang menampilkan atraksi Dewi Sri," ucap Sutirtayasa.

Pada acara Festival tersebut, juga ada kuliner yang melibatkan dari UKM Kecamatan Penebel yang berkoordinasi dengan Camat Penebel dan forum Perbekel. Untuk para penari Bungan Sandat Serasi yang tampil dalam pembukaan tesebut diwakili  dari ibu-ibu Perbekel se Kecamatan Penebel. "Nah, jadi kalau UKM itu ada kuliner juga, termasuk laklak mbah bayu dari Penebel, siapa tahu nanti kita bisa tampilkan setiap harinya disini nantinya," terangnya.

Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan kegiatan "Manyi" di sawah DTW Jatiluwih. Untuk kegiatan Manyi tersebut memang termasuk sebagai tema yang diusung dengan tema "Memica Manik Galih". Pada pembukaan tersebut juga sempat ada nyanyian di lesung yang digoncang dan itu pun aktrasi bagian dari tema. Kata Dia, tema tersebut adalah untuk mensyukuri dari selama ini para petani bekerja disawah dari awal pembibitan, penanaman dan pemeliharaan hingga pemanenan hasil dari sawah tersebut. Dan akhirnya para petani bisa menikmati hasil kerjanya selama 6 bulan.

"Dan sekarang mereka mendapatkan berkah berupa padi yang mereka sudah kelola selama 6 bulan," jelasnya.

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa Festival Agriculture Jatiluwih ini adalah program tahunan dan menjadi agenda tetap di Kabupaten Tabanan. Dirinya berharap untuk masyarakat Tabanan bisa mencintai pertanian dan bangga menjadi petani. Pada Festival tersebut, tidak hanya menampilkan seni dan budaya. tetapi juga menampilkan hasil-hasil olahan baik dari Bumdes maupun program-program inovatif dari DTW Jatiluwih.

"Jadi dengan adanya Festival Jatiluwih ini, tentunya kita berharap wisatawan baik Nasional maupun manca negara bisa paham betul budaya yang ada di Tabanan khususnya di Jatiluwih, dan juga paham betul kearifan lokal dan hasil bumi kami disini," ucap Eka.ang/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER