Waduh... Sudah Alami Gangguan Jiwa, Keluarga Saputra Tidak Dapat Raskin

  • 18 April 2017
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 3391 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanansuaradewata.com - Apes memang dialami keluarga I Wayan Saputra, 34 Banjar Soka Kanginan Desa Senganan, Kecamatan Penebel pasalnya keluarga tersebut merupakan keluarga miskin apalagi sudah menanggung kondisi Wayan Saputra yang mengalami gangguan jiwa tersebut. Parahnya, meski sudah tergolong warga miskin yang keseharian keluarganya notabene sebagai petani. Sampai saat ini keluarganya belum mendapatkan raskin. Tidak hanya itu, kondisi dapurnya juga sangat memprihatinkan bahkan terlihat sudah tidak layak untuk dipakai.

Seperti pada berita suaradewata.com/read/2017/04/18/201704180005/MirisAlami-Gangguan-Jiwa-Saputra-Makan-Minum-dan-BAB-di-Kamar.html, keluarga Saputra kini pasrah dengan keadaan yang dialaminya. Bahkan penghasilannya pada keluarga tersebut tidak mencukupi keluarganya yang notabene sebagai petani. Apalagi ditambah menanggung Wayan Saputra dengan kondisi seperti itu. Ibu dari Wayan Saputra yakni Wayan Nyuasih, 54 menjelaskan dirinya tinggal bersama adiknya Ni Nyoman Ayu Suasih, 51, anak pertama yakni I Wayan Saputra, 34 (alami gangguan jiwa), dan anak kedua yakni Ni Made Supertini, 33, menikah dengan I Made Sunarta, 42. Dengan memiliki 3 cucu yakni Ni Wayan Windari, 9, Ni Made Nopiyanti, 3,5 dan I Nyoman Tri Adiguna, 7 bulan. "Anak saya yang kedua sama mantu saya kerja jadi petani, kami belum dapat raskin," ucap Nyuasih.

Ditambahkan lagi oleh I Made Sunarta, 42 mengatakan dengan kondisi seperti itu. Dirinya bersama keluarga mengaku bahwa penghasilannya tidak cukup dalam kebutuhan sehari-harinya. Lantaran notabene keluarga tersebut sebagai petani. "Dari penghasilan, tidak mencukupi untuk kehidupan sehari-hari dan belum lagi untuk biaya anak anak, disamping itu mengurus yang sakit juga," ucap Sunarta.

Kelian Dinas Banjar Soka Kanginan Desa Senganan, Kecamatan Penebel I Ketut Sudiarta mengatakan untuk keluarga tersebut memang belum mendapatkan raskin. Dirinya mengaku sejak menjabat menjadi Kelian Dinas Banjar Soka Kanginan pada tahun 2012 sempat memperjuangkan raskin bagi keluarga tersebut. Apalagi sampai ada pemutahiran data di tahun 2013 dirinya terus berusaha. Hingga setiap ada pemutahiran dirinya terus memperjuangkan hal tersebut. Namun kata Dia sampai sekarang keluarga tersebut belum mendapatkan raskin.

Selain itu, Dia menerangkan untuk KK miskin yang ada di Banjar Soka Kanginan saat ini berjumlah 27 KK dan baru 22 KK miskin yang mendapatkan raskin. Sedangkan sisanya lagi 5 KK yang juga termasuk keluarga Wayan Saputra belum dapat raskin. Dan dirinya menilai raskin untuk warganya masih kurang. 

"Untuk raskin gak dapat, dulu sudah sempat saya memeperjuangkan raskin di tahun 2012 saat saya baru jadi kadus, apalagi saat pemutahiran pada tahun 2013 saya terus ajukan, dan setiap pemutahiran saya terus perjungakan untuk mendapatkan raskin, tapi sampai sekarang belum keluar," ucap Sudiarta.

Dia menerangkan, untuk kondisi bangunan dapur Wayan Saputra juga tampak tak layak dipandang. Bahkan dirinya pada tahun 2016 sudah mengajukan bedah rumah ke kantor Desa Senganan. Namun sampai saat ini, bedah rumah tersebut belum terealisasi untuk keluarga Saputra. "Dapur ini saya sudah perjuangkan, dulu pernah dipakai tempat tidur, dan sekarang tidak dipakai karena kondisi tidak memungkinkan untuk tempat tidur," terangnya.ang/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER