Sarana Minim, BPBD Akui Penanganan Bencana Lambat

  • 25 Desember 2016
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 2460 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanan, www.suaradewata.com - Banyaknya bencana melanda wilayah Kabupaten Tabanan seperti tanah longsor disertai pohon tumbang. Membuat Penanganan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan pengeng. Pasalnya sarana yang dimiliki tergolong minim, sehingga setiap ada bencana penanganan menjadi lambat.

Salah satu staff Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tabanan, Nyoman Sudana, mengatakan belakangan ini Tabanan banyak dilanda bencana salah satunya tanah longsor. Terlebih akibat longsor itu tidak bisa ditangani secara manual. Sehingga untuk melakukan sesuatu sering harus menunggu alat berat dilokasi bencana. Kalaupun dipaksakan pengerjaan secara manual, hasilnyapun tidak maksimal dan memerlukan waktu yang lama. “Kita akui sarana yang kita miliki kurang," ucap Sudana, Minggu, (25/12/2016).

Dia mencontohkan bencana yang terjadi di Bedugul Baturiti, Marga dan Pupuan yang sempat menutupi seluruh badan jalan beberapa waktu lalu. Yang tidak bisa dikerjakan secara manual dan harus dikerjakan dengan alat berat. Sehingga membuat pihak BPBD tidak bisa bekerja maksimal. Selain itu, pohon tumbang yang terjadi di daerah Perkotaan, Kecamatan Marga, Baturiti, Selemadeg dan Pupuan tidak bisa dikerjakan secara manual untuk pohon-pohon besar yang tumbang. Itupun harus menggunakan mobil lift untuk mengangkat pohon pohon besar yang tumbang. Agar dapat memudahkan pengerjaan di lapangan. "Karena Tabanan rawan terjadi tanah longsor sebagian besar disertai pohon tumbang, yang tidak bisa dibersihkan secara manual, jadi alat berat dan mobil lift sangat dibutuhkan," terangnya. 

Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, I Gst Ngurah Made Sucita saat dikonfirmasi lewat telepon seluler mengakui penanganan bencana di lapangan agak lambat lantaran tidak punya alat berat untuk penanganan tanah longsor dengan mobil lift untuk mengangkat pohon. Sebetulnya BPBD Tabanan sudah mengusulkan ke Provinsi sejak tahun 2014. Namun sampai sekarang sarana tersebut belum terealisasi. "Ya belum ada, mestinya BPBD kalau idealnya kan punya, cuman kita belum punya, karena alat berat sangat mahal, sehingga APBD Kabupaten lebih diprioritaskan ke hal yang lain dulu, Di Provinsi sudah kita usulkan, mudah mudahan tahun ini terealisasi, untuk alat berat dan mobil lift," ucap Sucita. Ang/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER