Para Perbekel Dukung Gerakan Tolak Reklamasi

  • 28 Mei 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 4107 Pengunjung
suaradewata

Buleleng, suaradewata.com  Gerakan Bali Tolak Reklamasi yang dilakukan oleh Sekaha Teruna Teruni (STT) di kawasan Desa Kalibukbuk tidak hanya mendapat dukungan dari kelompok muda kawasan tersebut. Perbekel Kalibukbuk, Ketut Suka, pun mengaku sependapat atas aspirasi damai disuarakan generasi muda untuk menyelamatkan lingkungan untuk kedepannya.

“Kami ingin ada bentuk kepedulian dan kepekaan generasi muda sebagai generasi penerus. Melalui kesadaran dimiliki kepada lingkungan sangat baik untuk masa depan, kami ingin aspirasi disampaikan damai dan tidak menimbulkan masalah baru. Sebagai wujud pribadi kami sependapat bersama generasi muda yang sudah peduli kepada alam Bali,” kata Suka, Sabtu (28/5/2016).

Menurut Suka, dampak keselamatan alam Bali bukan dipikirkan hari ini semata tetapi puluhan hingga ratusan tahun mendatang.

Hal senada juga disampaikan Perbekel Desa Kaliasem Ketut Widana, yang mengatakan agar aspirasi rakyat supaya bisa didengarkan oleh pemerintah dan masyarakat luas. Widana yang juga turut mendampingi aksi STT di wilayahnya mengharap agar penyampaian aspirasi penolakan reklamasi Teluk Benoa tetap damai.

“Kami merapatkan dan mengumpulkan anak-anak muda di Desa Kaliasem, menyuarakan aspirasi dengan tidak anarkis dan berhura-hura. Kami setuju dilakukan aspirasi demi keselamatan alam Teluk Benoa supaya bisa didengar pemerintah serta masyarakat luas,” papar Widana.

Di sisi lain, Kordinator simpul ForBali untuk Bali Utara, Luh Juli Wirahmini, mengatakan, parade berjalan dari pantai Lovina menunju Pantai Tasik Madu di Desa Kaliasem untuk memperkuat STT, seniman-seniman, dan berbagai komunitas lingkungan di Bali yang selalu berkomitmen untuk  bisa membatalkan rencana reklamasi Teluk Benoa.

“Aksi ini (Tolak rekmasi berkedok revitaisasi Teluk Benoa) tidak mengenal sekat dan semata-mata sebagai bentuk solidaritas rakyat Bali yang memiliki keinginan bersama mengaja alam Bali,” tuturnya.

Menurutnya, penjajahan terselubung kepada rakyat Bali yakni melalui rencana investor yang akan menimbun Teluk Benoa mesti dilawan dengan membangkitkan kekuatan desa adat pakraman di seluruh Bali.

Dikatakan, aksi penghentian kepentingan komersil dibalik proyek yang berkedok revitalisasi Teluk Benoa harus dihentikan oleh rakyat Bali. Melalui dukungan ditunjukan masyarakat Buleleng merupakan rasa kepedulian mencegah meluasnya dampak abrasi dan tenggelamnya Bali Selatan akibat pengurugan 700 hektar di Teluk Benoa. adi

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER