Jelang Konvensi Hak Anak Internasional

  • 15 Februari 2016
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 2667 Pengunjung
humas gianyar

Gianyar, suaradewata.com - Untuk memantapkan acara pada event Internasional Konvensi Hak Anak ( Child Friendly Asian Conference) 2016 yang rencananya akan diselenggarakan di Kabupaten Gianyar pada Nopember 2016.  Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak RI, Dra. Lenny Nurhayati Rosalin.M.SC bersama dengan tim Konvensi Hak Anak dari Jepang dan Korea Selatan mengadakan audiensi dengan Bupati Gianyar A.A Gde Agung Bharata di Ruang kerjanya, Senin (15/2).

Pada kesempatan itu, Deputi Tumbuh Kembang Anak Lenny Rosalin bersama timnya memaparkan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama 3 hari (22 -24 Nopember 2016) di Gianyar. Konvensi ini rencananya akan dihadiri sekitar 500 orang pemerhati hak anak dari dalam ataupun luar negeri. Rencananya pada hari ke-2 (23/11) para undangan akan diisi pemaparan dari masing- masing perwakilan negara yang konsen dengan KLA.  Pada kesempatan itu juga menurut Lenny Nurhayati, Indonesia akan diberi waktu khusus untuk memaparkan tentang kabupaten/kota yang sudah mendeklarasikan KLA di daerahnya. Pada tanggal 24/11 nanti undangan yang berjumlah ratusan itu rencananya akan dibagi untuk mengunjungi proyek-proyek percontohan yang sudah ramah anak, seperti sekolah, puskesmas, desa/kelurahan maupun fasilitas-fasilitas penunjang KLA.

Lenny Nurhayati yang sudah beberapa kali mengunjungi Kabupaten Gianyar, sangat berkeinginan agar pada event tersebut bisa ditampil kesenian tradisional seperti tari-tarian yang dibawakan oleh anak-anak. Hal ini mengingat dalam beberapa kali kunjungannya ke Gianyar, ia pernah disuguhkan tarian yang dibawakan anak-anak berkebutuhan khusus. Tidak hanya itu, Lenny juga mengusulkan pada pembukaan nanti bisa ditampilkan tarian tari pucuk secara kolosal yang dibawakan anak-anak sekolah di Gianyar. “Tentu yang kami paparkan bersama tim ini baru sebatas usulan, dimana semua keputusan nanti akan ditentukan oleh Bupati Gianyar sebagai tuan rumah penyelenggara,” tegas Lenny Nurhayati Rosalin.

Sementara itu tim dari Jepang yang terdiri dari, Mr. Aramaki, Ms.Uchida, Mr. Nomura, Mr. Hirano dan Mr. Hannda, mengaku sudah mengenal Bali khususnya di Gianyar yang sangat identik dengan seni dan budayanya. Mr. Aramaki juga sangat mendukung pada event tersebut diisi dengan berbagai kesenian tradisional. Ia juga sangat mengagumi perhatian Pemkab. Gianyar pada perlindungan anak di Gianyar. Di Jepang juga ada kota yang hampir mirip dengan kabupaten layak anak di Indonesia yaitu di Kota Setagaya. Disana program-program tentang perlindungan anak, hampir mrip dengan KLA di Indonesia.

Sementara itu Bupati Gianyar A.A Gde Agung Bharata,mengaku sangat bangga Kabupaten Gianyar bisa ditunjuk menjadi tuan rumah event internasional Konvensi Hak Anak 2016. Bupati Bharata berjanji akan menampilkan yang terbaik , seperti kenyamanan tempat pelaksanaan, tempat/ lokasi kunjungan maupun dari segi hiburan. “Untuk menentukan lokasi atau tempat pelaksanaan, kami belum bisa putuskan sekarang, kami harus koordinasi dulu dengan instansi terkait dan juga pihak Kementerian RI. Karena ini event bersifat internasioanl, kami tidak hanya membawa nama Gianyar atau Bali pada khususnya, namun nama Indonesia,” jelas Bupati Agung Bharata. gus


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER