Sky Garden Terancam Tutup

  • 25 Mei 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 4541 Pengunjung

Badung, suaradewata.com - Sering ricuh bahkan berujung terjadinya bentrok fisik, tempat hiburan malam Sky Garden yang terletak di Jalan Legian, Kuta, Badung, terancam ditutup. Diam-diam Bupati Badung, Anak Agung Gede Agung sudah memerintahkan Camat Kuta, Gede Rai Wijaya, dan Bendesa Adat, I Wayan Swarsa untuk menutup diskotik Sky Garden. Hal ini dikatakan oleh Bendesa Adat Kuta, I Wayan Swarsa ketika di Kuta, belum lama ini.


“Masalah yang kerap terjadi antara sekuriti dan sekuriti, yang diduga ulah dari menajemen ini sudah disikapi oleh beliau (Bupati Badung - red). Hanya saja, kita sudah koordinasi pihak-pihak terkait dan hasilnya kita mempertimbangkan bahwa masih banyak pekerja di sana,” ujar Bendesa Adat, I Wayan Suarsa.

Dikatakannya bahwa, Bupati Badung sudah pernah menyampaikan kepada bendesa untuk meminta menutup saja diskotek Sky Garden karena sering membuat onar di wilayah Kuta yang dapat merusak citra pariwisata di Kuta dan bahkan Bali.

Wayan Swarsa juga mengatakan, pihaknya sudah melayangkan surat peringatan pada 31 Maret lalu kepada HRD Sky Garden sebagai peringatan terakhir. Jika dalam waktu kedepan terjadi lagi kericuhan di sky garden makan akan ditutup. “Hati hati loh pak Putu dan pak Idris. Kita sudah melayangkan surat peringatan 31 maret lalu. Tapi hingga saat ini kita (bendesa-red) masih memberikan kesempatan hingga ada solusi atas persoalan yang sedang dihadapi,” tegas Wayan Swarsa.

Menurutnya, Bupati Badung sudah pernah menyampaikan kepadanya bahwa lebih baik Sky Garden ditutup karena sering terjadi pertumpahan darah yang mengakibatkan rusaknya citra pariwisata di Kuta.
“Jika 1 orang luka gara gara berkelahi di Sky Garden dan mengenai orang asing, maka rusaklah Kuta dan Bali. Jika orang asing tidak datang lagi ke Bali, terus bagaimana orang di sini cari makan. Mendingan kita tutup aja,” lanjut bendesa.

Terkait dengan masalah yang melibatkan flory CS dan HRD manajemen Sky Garden, pihak Bendesa Adat sudah mendapat perintah dari bupati. Berdasarkan perintah Bupati, kata bendesa, pihaknya  langsung berkoordinasi dengan Camat Kuta, tokoh masyarakat Kuta, juga LPM Kuta untuk menutup Sky Garden.

Namun pejabat daerah ini masih mempertimbangkan terkait nasib banyak orang yang bekerja di Sky Garden. Karena itulah Bupati pun memberi kesempatan untuk di buka atau dibiarkan beroperasi dengan ketentuan menjaga kenyamanan dan mengikuti aturan. Sehingga pihak-pihak yang kerap terlibat bermasalah itu berdamai dan jangan mengulangi hal tersebut. Sudah begitu, masih saja terjadi lagi, pada Jumat malam lalu, yang melibatkan sekuriti-dan sekuriti, juga ada aksi todong menggunakan senjata laras panjang oleh seorang oknum kepolisian.

“Bupati menyikapi itu, setelah kejadian sebelum ini (penodongan oleh anggota Kepolisian kepada chip sekuriti yakni flory- red) yang membuat situasi semakin panas.  “Ini bagaimana? Karena mengingat masih banyak orang bahwa sampai kurang lebih 700 jiwa bekerja di sana sehingga, kali ini kita mambarikan pertimbangan untuk beroperasi. Dan jangan salah, ini untuk terakhir kali nya. Kalau sampai terjadi lagi maka terpaksa akan di tutup,” terangnya.

Sementara itu, Kapolsek Kuta, Kompol I B Dedi Juniatha pun menyatakan bahwa, penodongan tersebut karena pihaknya tidak mengetahui siapa si Flory yang saat itu hendak masuk dan di larang oleh beberapa sekuriti lain. “Ia terjadi penodongan. Anggota melihat sekuriti melarang dia masuk. Diduga orang itu (Flory- red) akan membuat masalah sehingga anggota pun turun tangan. Sudah itu sudah damai,” pungkas Kapolsek.

“Kembali, permasalahan intern itu kita selesaikan dengan mediasi. Bahkan, permintaan sekuriti di bawah pimpinan Flory untuk bertemu dengan Owner pun disanggupi oleh menajemen. Kapan akan bertemu? kita belum tau,” tambah Dedi.

 Mediasi yang berlangsung di kantor Camat Kuta, dan di pimpin langsung oleh  Camat Kuta, Gede rai Wijaya, Bendesa Adat, I Wayan Suarsa; Danramil, Nyoman Gunawan, Kapolsek Kuta Ida Badus Dedi Juniartha, dan Ketua LPM, I Made Rudika, tidak singgung sedikit pun mengenai masalah penodongan.

Pasalnya, terjadi penodongan itulah situasi semakin memanas. Lucu lagi, pihak manajemen tidak hadirkan sekuriti yang di Rekrut itu yang di pimpin Julius. Sementara itu, Bupati Badung, Anak Agung Gede Agung, dan Wakil Bupati Badung, Sudiana belum bisa dikonfirmasi dengan alasan sibuk. ids


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER