Absen Sidik Mulai Tak Efektif, Dewan Minta Dikaji Ulang

  • 11 Mei 2015
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3524 Pengunjung

Bangli, suaradewata.com -Absen sidik jari yang awalnya diyakini bisa meningkatkan kinerja dan membuat PNS di Lingkungan Pemkab Bangli lebih disiplin, nyatanya  mulai luntur. Penerapan absen sidik jari justru menjadi tidak efektif. Pasalnya, para PNS mulai jarang menggunakannya. Atas kondisi tersebut, Komisi I DPRD Bangli berkoar menuntut pemerintah memperbaiki sistem penerapan absen sidik jari dan menindak tegas pegawai yang ngacir saat jam kerja. ‘’Sistem penerapan absen sidik jari harus diperbaiki. Bagian Kepegawaian maupun Badan Kepegawaian Daerah (BKD) agar mengkaji kembali apakah absen elektronik ini bisa mendisiplinkan pegawai atau tidak,’’kata Sekretaris Komisi I DPRD Bangli, Joko Arnawa, Senin (11/5/2015). 

Dengan penerapan absen sidik jari, menurut Joko kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) di Pemkab Bangli diharapkan meningkat, termasuk disiplinnya. Karena kini peralatan absen elektronik yang baru diterapkan sejak awal tahun lalu mulai ditinggalkan, dia meminta instansi terkait segera mengkaji. Terlebih absen itu dibeli dengan anggaran besar dari APBD. ‘’Penerapan absen elektronik harus lebih dimaksimalkan. Kalau tidak berfungsi agar dikaji apa kelemahannya. Ini harus dijelaskan karena penerapannya menggunakan anggaran,’’tegasnya.

Sementara menyikapi bobroknya disiplin PNS karena masih banyak yang ngacir saat jam kerja, Joko menghimbau pihak terkait turun tangan. PNS yang ngacir dengan alasan yang tidak jelas agar ditertibkan, karena tugas mereka melayani masyarakat.  Sebelumnya, sejak diluncurkan awal 2014 lalu, pegawai di Pemkab Bangli memang rajin datang ke kantor. Karena saat itu sempat diterapkan aturan pemotongan TPP bagi pegawai yang telat atau tidak masuk kantor.

Kendati demikian setelah memencet alat elektronik tersebut, biasanya mereka kembali ngacir. Ada yang pulang ke rumah, mengantarkan anak ke sekolah, jemput anak sampai keluyuran di pasar dengan pakaian dinas.

Belakangan, salah seoarang sumber terpercaya  menyebutkan, PNS tak lagi menggunakan absen tersebut. Karena ada kebijakan baru TPP tak lagi dipotong kendati tidak melakukan absen sidik jari. Akibatnya disiplin PNS tambah runyam. Kabag Keuangan Setda Bangli, Ketut Nurjana mengakui, kendati tidak menggunakan absen sidik jari, TPP pegawai tak lagi dipotong. Ini dilakukan menyusul ada perubahan Perbup sejak akhir 2014 lalu. Sebelumnya diakui memang ada pemotongan, hanya saja dia mengaku tidak tahu itungannya. ard

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER