Kebocoran PDAM Bangli Tembus 29 Persen

  • 29 April 2015
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3156 Pengunjung

Bangli, suaradewata.com –Tingkat kebocoran jaringan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bangli, benar-benar mengenaskan. Pasalnya, sampai bulan ke empat tahun 2015 ini, tingkat kebocoran mencapai 29 persen. Angka ini melampaui standar nasional yang hanya 20 persen. Tingginya persentase kebocoran ini disinyalir akibat dari usia jaringan yang sudah tua. Hal ini diakui, Direktur PDAM Bangli, Wayan Gede Yuliawan Askara, Rabu (29/4/2015).

Meski tingkat kebocoran relative sangat tinggi, namun kata Gede Yuliawan, namun sejatinya mengalami penurunan jika dibandingkan dengan sebelumnya. Sebelumnya, tingkat kebocoran mencapai diatas 30 persen. Sekarang sudah turun menjadi 29 persen,” tegasnya. Untuk itu, kata dia, masih banyak diperlukan pembenahan untuk mengejar target nasional tersebut.

Disebutkan, salah satu penyebab kebocoran akibat bencana alam, seperti tanah longsor. Dijelaskan, dari empat kecamatan yang ada, kebocoran paling banyak terjadi di kecamatan Bangli yang berada di sekitar Jalan Brigjen Ngurah Rai dan Jalan Nusantara. “Kerusakan paling banyak berada di daerah kecamatan Bangli. Kalau yang lain tidak begitu,” ungkapnya. Tindak lanjut dari itu, pihaknya mengaku sudah melakukan sejumlah perbaikan sejak awal bulan April ini. Hanya saja, sering kali petugas petugas sulit menjangkau dan mendeteksi lokasi kebocoran karena medan yang sulit dan terjal.  “Perbaikan secara rutin sudah kami lakukan. Hanya saja terkendala saat mendeteksi kebocoran,” terangnya.

Disisi lain, ia juga menyampaikan saat ini kabupaten Bangli masih kekurangan sumber mata air. Pasalnya, dari sekian luas wilayah kabupaten bangli, PDAM hanya memasok air dari 13 sumber mata air dan jumlah ini dirasa masih kurang. Oleh Karena itu, pihak PDAM berencana akan mencari sebanyak 5 sumber air, agar pemenuhan kebutuhan konsumen bisa lebih maksimal. ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER