Florentio Nahkodai PMKRI Denpasar

  • 27 April 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 3278 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Denpasar, menggelar Rapat Umum Anggota Cabang (RUAC), di Denpasar, 24-26 April. RUAC ini dimaksudkan untuk mengevaluasi kinerja kepengurusan sebelumnya, sekaligus melakukan regenerasi kepemimpinan.


Dalam forum RUAC dengan tema 'Penguatan Kapasitas Organisasi Demi Terwujudnya Kader yang Berintelektual Populis, Berintegritas dan Berdaya Ubah' ini, Florentio Don Bosco Heppi terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Presidium PMKRI Cabang Denpasar periode 2015 - 2016. Florentio, menggantikan Klemens Payong.

Sebelum terpilih secara aklamasi, Florentio diprediksi akan bertarung head to head dengan kandidat lainnya, Alexander Risto Mari. Hanya saja di detik-detik terakhir menjelang agenda pemilihan, Risto Mari memilih mengundurkan diri.

Mundurnya Risto Mari, membuat Florentio melenggang mulus sebagai 'nahkoda' PMKRI Cabang Denpasar. Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Udayana itu pun ditetapkan menjadi Ketua Presidium PMKRI Cabang Denpasar, dalam sidang yang dipimpin Valdi S Ginta (Ketua Ad-Hoc), Anjelina THS Mane (Sekretaris) dan Dicky Armando (Anggota).

Dalam pidato kemenangannya, Florentio mengucapkan apresiasi yang tinggi atas amanah yang diberikan forum RUAC PMKRI Cabang Denpasar. "Saya berterima kasih karena diberi kesempatan yang tak terduga untuk belajar menjadi pemimpin," tuturnya.

"Saya pun memohon dukungan dari anggota biasa, anggota penyatu dan semua pihak, agar hal-hal positif yang telah diwariskan bisa saya teruskan dan tingkatkan," imbuh mahasiswa kelahiran Manado, 29 Oktober 1993 itu.

Mantan Presidium Gerakan Kemasyarakatan DPC PMKRI Cabang Denpasar itu menambahkan, pada prinsipnya PMKRI memiliki peran penting dalam dunia pergerakan mahasiswa dan perubahan di Indonesia. Salah satunya, melalui proses kaderisasi berkesinambungan yang menjadi konsen PMKRI.

Ia berpandangan, saat ini generasi muda tengah menghadapi arus perubahan dunia yang sangat cepat. Dan salah satu tantangan yang paling terlihat di depan mata adalah adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun ujung tahun 2015.

"MEA menjadi kenyataan yang tak terhindarkan. Jika kaum muda Indonesia tidak terus menyiapkan diri, maka akan menjadi korban dari liberalisasi ekonomi," tegas Florentio.

Dalam RUAC PMKRI, kata dia, fenomena MEA menjadi salah satu pokok bahasan serius. Intinya, PMKRI harus berani mengubah sistem dan metodologi pembinaannya.

"Salah satu penekanannya adalah pentingnya mengajak anggota untuk mengetahui potensi utama dalam dirinya, mengasahnya dengan sungguh-sungguh, sehingga kelak akan mampu bersaing bahkan menjadi pelaku produktif,“ tandas Florentio.

Sekedar catatan, PMKRI Cabang Denpasar berdiri tanggal 11 Oktober 1964. Organisasi ini telah banyak melahirkan pemimpin yang sudah mewarnai kehidupan kebangsaan. Sebagai sebuah Ormas Mahasiswa, PMKRI selalu menekankan pada pendidikan karakter melalui proses pembinaan dan perjuangannya yang konsisten hingga saat ini.

Dalam ruang lingkup pergerakan mahasiswa, kiprah PMKRI sendiri telah banyak dikenal luas bersama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) serta Kesatuan Mahasiswa Hindhu Dharma Indonesia (KMHDI) melalui kelompok Cipayung Plus. Selain itu, PMKRI adalah salah satu deklarator awal berdirinya Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER