PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Keluarga Tidak Punya Biaya, Dinsos Buleleng Makamkan Jenasah Terlantar

Rabu, 22 Januari 2025

21:00 WITA

Buleleng

2720 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Proses Pemakaman Jasad Terlantar di pemakaman Islam di Jalan Dewi Sartika Utara Kayubuntil, Kelurahan Kampung Anyar, Kecamatan Buleleng, Selasa, 21 Januari 2025 sekitar Pukul 11.00 Wita. Sad/SD

Buleleng, suaradewata.com - Jenazah yang ditemukan tewas mengambang di perairan laut Prapat Agung, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng yang sebelumnya masih berstatus Mr X, pada Senin (6/1/2025) sekitar Pukul 12.30 Wita, akhirnya diketahui bernama Misden berusia 79 tahun asal Lingkungan Ujung, Kecamatan/Kota Banyuwangi, Jawa Timur.

Namun pihak keluarga dikatakan tidak mempunyai biaya dalam proses penguburannya, sehingga pemakaman dilakukan pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Buleleng di Kuburan ISLAM di Jalan Dewi Sartika Utara, Lingkungan Kayubuntil Barat, Kelurahan Kampung Anyar, Singaraja pada Selasa, 21 Januari 2025 sekitar Pukul 11.00 Wita.

Kepala Dinsos Buleleng, I Putu Kariaman Putra membenarkan jenazah yang dianggap terlantar itu, pemakamannya di Kuburan ISLAM di Jalan Dewi Sartika Utara, Lingkungan Kayubuntil Barat, Kelurahan Kampung Anyar, Singaraja dibantu pihak Dinsos. Sebelumnya jenazah itu sebelumnya dititipkan di RSUD Buleleng selama 15 hari. Saat diberangkatkan ke kuburan, pada Selasa, (21/1/2025). Dan tiba di lokasi pemakaman sekitar pukul 11.00 Wita. Kemudian Jenazah Misden diurus oleh pihak pengurus pemakaman, untuk dimandikan dan disholatkan. 

"Jazad sebelumnya ditemukan mengambang diperairan Prapat Agung, Sumberklampok oleh dua nelayan yang tengah mencari ikan. Saat penemuan mayat itu masih Mr X, kemudian dilaporkan ke Polsek Gerokgak. Dari penyelidikan polisi melalui tes sidik jari, mayat tersebut diketahui bernama Misden, asal Banyuwangi," terang Kariaman. 

Lebih lanjut Kariaman menyebutkan penemuan jenazah Misden telah diberitahukan oleh kepolisian ke pihak keluarganya di Banyuwangi. Namun, pihak keluarga disebut tidak bisa mengambil jenazah, karena keterbatasan ekonomi. Sehingga jenazah tersebut dikatagorikan terlantar, lalu diserahkan penanganannya ke pemerintah daerah, dalam hal ini Dinsos Buleleng.

"Ini sifatnya kemanusiaan, maka wajib kami fasilitasi sesuai dengan agama dan kepercayaannya," ucap Kariaman. 

Kariaman menyebut, Dinsos setiap tahunnya selalu menganggarkan Rp 6 juta, untuk penanganan jenazah terlantar. Dimana setiap jenazah terlantar, dianggarkan Rp 2 juta untuk penanganannya. 

"Yaa, semoga aja tidak banyak terjadi jenazah terlantar. Dan kami berharap supaya pihak keluarga tidak membiarkan, apabila ada keluarganya tertimpa musibah seperti ini. Jangan serta merta diserahkan ke pemerintah," pungkasnya. sad/red


Komentar

Berita Terbaru

\