Komisi II DPRD Tabanan Cek Kerusakan Tiga Sekolah Dasar di Baturiti
Kamis, 21 November 2024
20:35 WITA
Tabanan
1873 Pengunjung
Komisi II DPRD Tabanan Cek Kerusakan Tiga Sekolah Dasar di Baturiti
Tabanan, suaradewata.com – Menindaklanjuti laporan masyarakat, Komisi II DPRD Tabanan bersama Dinas Pendidikan Tabanan melakukan inspeksi ke tiga Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Baturiti, Rabu (21/11/2024). Kunjungan ini bertujuan mengecek langsung kondisi sekolah dan memastikan solusi atas permasalahan yang ada.
Ketua Komisi II DPRD Tabanan, I Wayan Lara, mengungkapkan kunjungan tersebut merespons laporan masyarakat terkait sejumlah kerusakan dan kendala yang dialami sekolah-sekolah di daerah tersebut. "Kami turun langsung untuk melihat kondisi di lapangan. Dalam kunjungan ini, kami juga didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kabid SD agar memperoleh data akurat," jelasnya.
Dari pengecekan di SDN 2 Candi Kuning, terungkap bahwa keterbatasan lahan menjadi masalah utama. Dengan luas hanya 7 are, sekolah tersebut kesulitan mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar. Komisi II mengusulkan regruping atau penggabungan dengan sekolah terdekat sebagai solusi.
Sementara itu, SDN 1 Mekarsari menghadapi dua persoalan, yakni kerusakan ruang kelas yang dapat membahayakan siswa serta sengketa lahan yang membutuhkan mediasi. Sedangkan SDN 1 Baturiti, meski gedung sekolahnya masih dalam kondisi layak, memerlukan tambahan ruang guru untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, mengingat jumlah siswa mencapai 400 orang.
"Kami akan membawa hasil kunjungan ini ke rapat kerja dengan pemerintah daerah untuk menentukan langkah prioritas," tegas Lara.
Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Gusti Ngurah Darma Utama, mengapresiasi kunjungan lapangan tersebut. Ia menilai kegiatan ini memperkuat koordinasi antara pihak legislatif dan eksekutif dalam menyelesaikan masalah pendidikan di kabupaten.
"Melalui koordinasi ini, kami dapat menetapkan mana saja yang harus diprioritaskan sesuai dengan kemampuan anggaran pemerintah daerah," ujarnya.
Langkah bersama ini diharapkan dapat segera memberikan solusi konkret untuk memastikan keamanan dan kenyamanan siswa dalam menjalani proses belajar mengajar. ayu/yok
Komentar