Ditinggal Istri, Perajin Perak Tenggak Air Sepuh
Minggu, 14 Juni 2015
00:00 WITA
Bangli
2631 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com – Diduga karena ditinggal istri dan anaknya, seorang perajin perak asal Lingkungan Banjar Pande, Kelurahan Cempaga, Bangli nekat mengakhiri hidupnnya sendiri. Tragisnya, korban Sang Ketut Candra (27), bunuh diri dengan menenggak air keras pelarut timah (HCL) yang biasa digunakan nyepuh perak.
Kapolsek Bangli, Kompol. Ketut Widia saat dikonfirmasi Sabtu (13/06/2015) membenarkan kasus ulah pati tersebut. Dijelaskan tindakan nekat itu, dilakukan Sang Ketut Candra, Jumat (12/6) sekitar pukul 12.00. “Pertama kalinya, korban ditemukan mengerang kesakitan oleh saksi Sang Kompyang Yasa (61) warga Banjar Pande, Cempaga dan Sang Kompyang Suasta,” ungkapnya.
Saksi saat itu, menemukan korban mengerang kesakitan di halaman rumahnya. “Saat ditemukan oleh saksi, korban kesakitan dengan mulut berbusa,” jelasnya. Selanjutnya oleh saksi, korban dilarikan ke RSUD Bangli, dengan cara dibonceng. Hanya saja, beberapa jam setelah dirawat, pada Sabtu (13/6/2015), korban akhirnya meregang nyawa.
Dari keterangan sejumlah saksi saat diperiksa polisi mangatakan, korban nekat menenggak air keras karena ditinggal istri dan anaknya yang masih berumur empat tahun ke rumahnya di Lombok. “Istrinya itu tidak mau kembali pulang ke Bangli, bersama anaknya. Kemungkinan karena itu, korban depresi,” tegasnya. Tindak lanjut dari itu, polisi yang datang ke lokasi kejadian berhasil mengamankan barang bukti berupa sebuah botol yang berisi cairan air keras (HCL) serta sebuah gelas berisi pasir bercampur air keras. ard
Komentar