Jasad Ibu dan Anak Dikubur Berdampingan
Jumat, 12 Juni 2015
00:00 WITA
Bangli
3713 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com - Pasca ditemukan tewas bersimbah darah, dua korban ibu dan anak pembunuhan sadis oleh oknum polisi buduh (gangguan jiwa), Ni Komang Sudiani (35) dan anaknya Luh Putu Sri Aristya Dewi (7) langsung dikubur, Jumat (12/6/2015) di setra (kuburan) desa adat setempat. Penguburan korban pembunuhan ini dilakukan tanpa dihadiri suaminya, I Made Suardana. Karena kakak kandung pelaku ini baru saja berangkat bekerja ke luar negeri lima hari lalu.
Prosesi penguburan jazad korban ini, diantar ratusan warga bersama sejumlah polisi dan perwira Polres Bangli. TAmpak hadir saat itu, Wakapolres Kompol. Wimboko. Bendesa Adat Apuan, Wayan Jirna mengatakan, kasus ini benar-benar telah membuat warga setempat terpukul. “Kejadiannya begitu tiba-tiba. Pelaku sendiri adalah ipar sekaligus paman dari korban,” jelasnya. Pihaknya mengakui, selama ini pelaku memang dikenal mengalami gangguan jiwa. Hanya saja, selama ini tidak pernah sampai melukai. “Pelaku dikenal sebagai anggota polisi. Walaupun mengalami gangguan jiwa, tapi selama ini tidak pernah sampai mengamuk,” sebutnya.
Dengan kejadian tersebut, keluarga dan warga hanya bisa pasrah dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Dijelaskan juga, untuk prosesi penguburan korban segala sarana upacara dibuatkan oleh tempek suka duka setempat bersama keluarga besar korban. Penguburan korban pembunuhan ini akan dilakukan bersamaan dengan delapan warga lainnya, yang meninggal beberapa waktu lalu untuk upacara pengurugan. Kenapa cepat dikubur? Kata Jirna, penguburan dilakukan sekarang karena dalam waktu dekat di Desa Apuan akan berlangsung upacara mlaspas. "Dengan pertimbangan itu sehingga korban dikubur hari ini, "katanya.
Sesuai pantauan di rumah duka banjar Apuan Kaja, desa Apuan, Susut, sebelum diusung krama banjar ke setra, mayat korban dimandikan di halaman rumahnya. Prosesi memandikan jenazah ini dilakukan sekitar pukul 16.00. Mayat korban selanjutnya diangkat ke bale dangin. Kedua jenazah korban baru dibawa ke setra sekitar pukul 18.00. Wakapolres Bangli, Kompol Wimboko saat itu mengatakan pihaknya sangat menyayangkan kejadian ini. Sehingga sebagai bentuk tanggungjawab moral yang dilakukan anggotanya, Nyoman Suarsa, dia bersama sejumlah perwira lainnya melayat dan turut mengantarkan mayat korban ke setra. ‘’Harapan kami kasus ini tidak terulang dan menjadi polemik yang berkepanjangan. Terlebih pelaku yang merupakan anggota dari kami sudah terus menjalani pengobatan di RSJP termasuk menjalani rawat jalan,’’ pungkasnya singkat. ard
Komentar