Ini Modal Utama Jika Ingin Jadi Politisi
Sabtu, 23 Mei 2015
00:00 WITA
Denpasar
4355 Pengunjung
Denpasar, suaradewata.com - Di sela-sela kesibukannya menyerap aspirasi masyarakat di Bali, Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI Putu Sudiartana, berkesempatan meluangkan waktu untuk berbagi ilmu. Hal ini terekam dalam kuliah umum di Kantor DPD Partai Demokrat Bali, di Renon, Denpasar, Sabtu (23/5).
Di hadapan puluhan mahasiswa FISIP Universitas Udayana yang menghadiri kuliah umum ini, Sudiartana mengupas tuntas tentang modal utama seseorang jika ingin menjadi politisi. Begitu pula jika seseorang ingin tampil sebagai calon, baik di panggung Pilkada, Pilpres maupun Pileg.
Menurut Sudiartana, hal yang paling penting bagi politisi atau seorang kandidat adalah melihat kemampuannya sendiri. Kemampuan ini tidak saja soal kapasitas dalam hal pengetahuan maupun logistik, namun menyangkut banyak hal.
"Kalau mau jadi calon, hal paling pertama adalah harus melihat diri sendiri, mampu atau tidak. Kalau tidak mampu, jangan paksa diri untuk tampil sebagai calon," tutur Sudiartana, yang akrab disapa Putu Leong.
Apabila merasa mampu, imbuhnya, langkah politisi atau seorang calon selanjutnya adalah mengoptimalkan momentum untuk "menjual diri" agar mendapat kepercayaan masyarakat. Tetapi kemampuan saja belum cukup, jika tidak didasari dengan adanya niat.
"Kalau sudah ada niat, maka jelas kita akan tahu ke mana tujuan kita," kata Sudiartana, yang juga anggota Komisi III DPR RI.
Kalau sudah ada tujuan, menurut dia, maka harus ada planning. "Hidup ini harus ada plan. Harus punya mimpi besar. Dan itu harus ada sejak dini. Begitu juga yang mau menjadi politisi atau menjadi pemimpin," tandasnya.
Dalam meraih mimpi tersebut, maka sangat penting untuk mendengarkan nasehat orang-orang yang terlebih dahulu sukses. "Jangan melawan nasehat yang positif," ucapnya.
Modal penting lain bagi calon pemimpin, respons terhadap informasi dan kesempatan. "Kalau dapatkan informasi, cepat tanggapi. Jangan lama ambil keputusan. Dengar, lihat, ambil keputusan. Jangan ragu-ragu. Kalau ragu, itu awal kegagalan," ujar Sudiartana.
Selanjutnya, politisi atau calon pemimpin wajib memiliki komitmen. Minimal, apa yang dijanjikan harus direaliasisakan. Jika komitmen diabaikan, maka calon pemimpin tersebut dipastikan akan gagal meraih simpati pemilih.
"Relationship, juga wajib menjadi perhatian para calon pemimpin. Misalnya, ucapan ulang tahun mungkin saja hal sepele. Tapi itu bisa membahagiakan orang, ketika dilakukan calon pemimpin," tuturnya.
Yang terakhir, Sudiartana mengingatkan pentingnya sahabat. "Aset yang paling mahal bagi politisi adalah sabahat. Mereka network kita.
Harus punya data base mereka, dan jangan pernah ganti nomor kontak," pungkasnya.
Kuliah umum di DPD Partai Demokrat yang berlangsung selama dua hari ini merupakan gagasan FISIP Universitas Udayana. Targetnya, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman dari para politisi secara langsung.
"Pengalaman para politisi tersebut nantinya akan mereka bandingkan dengan teori yang sudah mereka dapatkan di bangku kuliah," kata Pendamping Mahasiswa FISIP Universitas Udayana M Ali Azhar, disela kuliah umum ini. san
Komentar