Dewan Merasa Dilecehkan Pertamina
Jumat, 22 Mei 2015
00:00 WITA
Denpasar
3238 Pengunjung
Denpasar, suaradewata.com - DPRD Provinsi Bali, merasa dilecehkan oleh PT Pertamina Area Pemasaran Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebab, pihak Pertamina justru telah menyepelekan permintaan Komisi III DPRD Bali, terkait data agen dan pangkalan LPG 3 kg.
Sikap Pertamina tersebut, membuat kalangan anggota Komisi III DPRD Bali, berang. Mereka berpandangan, pihak Pertamina telah membohongi lembaga dewan itu.
"Dalam rapat dengar pendapat sebelumnya, pihak Pertamina berjanji untuk memberikan data pangkalan dan agen LPG 3 kg. Tetapi sejauh ini, mereka masih abaikan. Ini sudah melecehkan lembaga dewan," kata Ketua Komisi III DPRD Bali Nengah Tamba, di Denpasar, Kamis (21/5).
Pada kesempatan tersebut, ia kembali mendesak pihak Pertamina, untuk segera menyerahkan data sesuai yang dijanjikan. Sebab, data agen dan pangkalan tersebut sangat penting bagi dewan, untuk menelusuri sebab-sebab kelangkaan LPG 3 kg di Bali.
Menurut dia, di tengah keresahan masyarakat tentang kelangkaan gas "melon" ini, dewan ingin turun ke lapangan untuk inspeksi mendadak (sidak). Hanya saja hal tersebut belum bisa dilakukan, karena data agen dan pangkalan justru tak kunjung diserahkan oleh pihak Pertamina.
"Kami mau sidak. Tetapi bagaimana bisa ke lapangan kalau data dan alamat agen serta pangkalan tidak ada," ujar Tamba, yang juga Ketua Kadin Bali Golf Club.
Belum diserahkannya data agen dan pangkalan ini, menguatkan dugaan dewan tentang adanya permainan antara pihak Pertamina dengan agen dan pangkalan. Sebab jika tidak ada permainan, tidak mungkin terjadi kelangkaan LPG 3 kg di sejumlah daerah di Bali.
"Jangan-jangan dugaan kita memang benar, bahwa ada permainan antara pihak Pertamina dengan para agen dan pangkalan. Buktinya, Pertamina malah tidak mau serahkan data," tegas Tamba, yang juga anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Bali.
Bagi Tamba, kelangkaan LPG 3 kg ini harus segera diatasi. Sebab ini masalah serius, dan menggelisahkan masyarakat kecil di Bali. Ke depan, pihaknya mengusulkan penambahan agen di kabupaten dan kota, untuk mengatasi lonjakan harga seperti saat ini.
"Kita tidak ingin masyarakat kita dibodohi. Ingat bahwa LPG 3 kg ini adalah kebutuhan pokok masyarakat kecil," pungkas Tamba, yang didampingi sejumlah anggota Komisi III, seperti Wayan Adnyana, Nyoman Suyasa, Kadek Nuartana dan Gde Ketut Nugrahita Pendit. san
Komentar