PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

"Perang Dingin" Demer-Sudikerta Berakhir

Jumat, 15 Mei 2015

00:00 WITA

Denpasar

3276 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Denpasar, suaradewata.com - Dua kader terbaik Partai Golkar di Bali, Gede Sumarjaya Linggih (Demer) dan Ketut Sudikerta, selama beberapa bulan terakhir terlibat 'perang dingin'. Ini dipicu dualisme kepengurusan Partai Golkar, pasca Musyawarah Nasional (Munas) IX 2014 lalu.


Dualisme ini muncul, setelah ada dua Munas Partai Golkar digelar. Satu digelar di Nusa Dua, Bali, dengan memilih Aburizal Bakrie sebagai ketua umum. Sementara satu lagi digelar di Ancol, Jakarta, dengan menetapkan Agung Laksono sebagai ketua umum.

Dualisme di pusat ini merembet ke daerah, setelah kubu Agung Laksono menyusun kepengurusan di tingkat provinsi, kabupaten dan kota, bahkan kecamatan. Khusus untuk Bali, Agung Laksono memercayakan Gede Sumarjaya Linggih (Demer) sebagai Plt Ketua DPD Partai Golkar Bali.

Di sisi lain, Ketut Sudikerta merupakan Ketua DPD Partai Golkar Proivinsi Bali versi Aburizal Bakrie. Inilah yang kemudian menjadi awal 'perang dingin' Demer-Sudikerta.

Hanya saja, 'perang dingin' tersebut seakan berakhir saat Sudikerta dan Demer, sama-sama hadir di arena Musyawarah Provinsi (Musprov) VI Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali di Denpasar, Jumat (15/5). Demer hadir karena kapasitasnya selaku Ketua Kadin Bali periode 2010-2015. Adapun Sudikerta hadir sebagai Wakil Gubernur Bali, mewakili Gubernur Bali.

Kehadiran dua politisi Golkar ini, mendapat sambutan hangat dari seluruh peserta Musprov Kadin Bali. Saat memasuki ruangan saja, riuh tepuk tangan peserta mengiring langkah Demer dan Sudikerta. Begitu pula saat keduanya, di waktu yang berbeda naik podium untuk memberikan sambutan.

Demer, dalam sambutannya, bahkan menyebut Sudikerta sebagai orang istimewa dan terhormat. "Saya merasa terhormat, bahwa yang hadir pada kesempatan ini adalah Wakil Gunernur Bali, Ketut Sudikerta," kata Demer, disambut tepuk tangan meriah peserta Musprov Kadin.

"Saat ini, beliau menjadi sangat istimewa karena sepanjang pertemuan Kadin selama 5 tahun terakhir, Sudikerta jarang datang. Kali ini Sudikerta datang, dan ini sangat istimewa buat saya," imbuh Demer.

Disela tepuk tangan meriah di seisi ruangan, Demer bahkan meminta Sudikerta berdiri, untuk sekedar melambaikan tangan kepada hadirin yang langsung.

Sementara saat menyampaikan sambutan, Sudikerta menyebut Demer sebagai adiknya yang baik. Sudikerta malah menuding, selama ini media yang membuat keduanya seolah-olah berseteru karena perbedaan pandangan politik.

"Sebenarnya saya dan Sumarjaya Linggih ini baik-baik saja. Dia itu adik saya yang baik. Pemberitaan medialah yang membuat kami seolah-olah berseteru. Padahal kami baik-baik saja," ujar Sudikerta, yang juga disambut tepuk tangan peserta yang hadir.

Usai memberikan sambutan, Demer dan Sudikerta bersalaman dan berpelukan. Pemandangan ini pun diiringi tepuk tangan dan sorak-sorai peserta Musprov Kadin Bali. san


Komentar

Berita Terbaru

\