PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Pembangunan RSI Bali Mandara Terancam Batal

Rabu, 13 Mei 2015

00:00 WITA

Denpasar

2525 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Denpasar, suaradewata.com - DPRD dan Pemprov Bali telah bersepakat untuk membangun Rumah Sakit Internasional (RSI) Bali Mandara, tahun 2015 ini. Hanya saja, pembangunan rumah sakit tersebut terancam batal dilakukan. Pasalnya tender yang dilakukan untuk proyek ini, justru gagal.


Menurut informasi yang beredar, kegagalan tender ini dipicu perbedaan sikap antara Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bali dengan salah satu oknum yang ingin bermain di proyek multiyears ini. Dinas PU, menghendaki agar pemenang tender proyek ini ditentukan berdasarkan persyaratan lelang sebagaimana ditentukan Panitia Lelang berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres).

Artinya, pemenang tender adalah penawar terendah dari rekanan yang memenuhi kualifikasi sesuai persyaratan. Hanya saja di sisi lain, ada oknum yang ingin memenangkan penawar lain. Karena, konon akan ada fee 10% dari pagu anggaran proyek senilai Rp217 miliar itu.

Namun kabar burung ini dibantah keras oleh Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta. Ia menegaskan, tidak benar jika pembangunan RSI Bali Mandara dibatalkan.

"Tidak benar itu. Tidak akan batal," tegas Sudikerta, saat dikonfirmasi melalui saluran telepon di Denpasar, Rabu (13/5).

Menurut dia, yang sesungguhnya terjadi adalah proyek ini gagal tender. "Itu hanya gagal tender, karena tidak ada rekanan peserta tender yang memenuhi persyaratan," tandas mantan wakil bupati Badung itu.

Karena gagal tender, kata dia, maka dapat dilakukan tender ulang. Apalagi, RSI Bali Mandara adalah proyek multiyears.

"Jadi saya tegaskan, ini hanya gagal tender. Ini bisa ditender lagi. Saya juga pastikan, pembangunan Rumah Sakit Internasional (RSI) Bali Mandara akan tetap dilaksanakan," ujar Sudikerta.

Ia membantah berbagai sinyalemen yang muncul akibat gagal tender ini. "Saya tidak mau berandai-andai. Saya tegaskan, tidak benar ada yang bermain di proyek ini. Yang terjadi murni gagal tender," pungkasnya. san


Komentar

Berita Terbaru

\